5 Tips Ampuh Lepas dari Media Sosial
Mark Zuckerberg menarik perhatian komunitas dunia melalui jejaring sosial Facebook, yang ia ciptakan pada 2005. Istilah "media sosial" bertanggung jawab atas cara kita berkomunikasi dan digunakan oleh semua orang mulai dari anak-anak hingga perusahaan bernilai miliaran dolar.
Semakin sering kita melihat orang lain dan memeriksa media sosial. Bahkan orang yang menghadiri pertemuan harus melihat media sosial dulu. Dengan smartphone mereka selalu memeriksa perkembangan terbaru di media sosial.
Tidak mengherankan, ada beberapa masalah dengan tingkat ketergantungan pada layanan seperti itu dan betapa sulitnya hidup tanpa berinteraksi dengan media sosial, meskipun tidak semua orang sepakat dengan statment ini.
Menurut sebuah studi oleh Pew Research Center, 59 persen pengguna media sosial yang disurvei mengatakan media sosial mengatakan sulit untuk hidup tanpa jejaring sosial. Mereka mengatakan mereka tidak mampu lepas dari media sosial. Sebuah studi populasi spesifik usia menunjukkan bahwa orang di atas 55 tahun, yaitu, hingga 66 persen, lebih memungkinkan hidup tanpa sosial medial.
Di sisi lain, 40 persen responden mengakui bahwa mereka tidak dapat lepas dari jejaring sosial dengan cara apa pun. Kebanyakan dari mereka yang tidak bisa hidup tanpa media sosial berusia antara 18 - 24 tahun, yakni 51 persen. Tidak mengherankan jika anak muda menyukai media sosial.
Namun, ini mengkhawatirkan, karena persentase orang yang mengatakan mengalami kesulitan hidup disebabkan jejaring sosial telah meningkat dari 28% pada tahun 2014, hal ini diketahui setelah dilakukan sebuah studi penelitian.
Jika Anda adalah salah satu dari 40 persen orang yang mencoba menjauh dari media sosial, berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menjauh dari media sosial.
Semakin sering kita melihat orang lain dan memeriksa media sosial. Bahkan orang yang menghadiri pertemuan harus melihat media sosial dulu. Dengan smartphone mereka selalu memeriksa perkembangan terbaru di media sosial.
Tidak mengherankan, ada beberapa masalah dengan tingkat ketergantungan pada layanan seperti itu dan betapa sulitnya hidup tanpa berinteraksi dengan media sosial, meskipun tidak semua orang sepakat dengan statment ini.
Menurut sebuah studi oleh Pew Research Center, 59 persen pengguna media sosial yang disurvei mengatakan media sosial mengatakan sulit untuk hidup tanpa jejaring sosial. Mereka mengatakan mereka tidak mampu lepas dari media sosial. Sebuah studi populasi spesifik usia menunjukkan bahwa orang di atas 55 tahun, yaitu, hingga 66 persen, lebih memungkinkan hidup tanpa sosial medial.
Di sisi lain, 40 persen responden mengakui bahwa mereka tidak dapat lepas dari jejaring sosial dengan cara apa pun. Kebanyakan dari mereka yang tidak bisa hidup tanpa media sosial berusia antara 18 - 24 tahun, yakni 51 persen. Tidak mengherankan jika anak muda menyukai media sosial.
Namun, ini mengkhawatirkan, karena persentase orang yang mengatakan mengalami kesulitan hidup disebabkan jejaring sosial telah meningkat dari 28% pada tahun 2014, hal ini diketahui setelah dilakukan sebuah studi penelitian.
Jika Anda adalah salah satu dari 40 persen orang yang mencoba menjauh dari media sosial, berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menjauh dari media sosial.
Posting Komentar untuk "5 Tips Ampuh Lepas dari Media Sosial"