3 Gebrakan Pemerintah untuk UMKM & Koperasi
Masa Pandemi adalah masalah bagi pertumbuhan ekonomi negara ini. Selama Hari Koperasi Nasional ke-73 pada bulan Juli 2020, pemerintah bermaksud untuk mengimplementasikan tiga terobosan dalam bentuk kebijakan dan strategi baru untuk koperasi nasional dan usaha kecil dan menengah (UMKM).
Kemerosotan ekonomi telah meningkatkan kemiskinan dan pengangguran. Dunia bisnis, terutama koperasi dan perusahaan UMKM, telah berdampak besar pada manufaktur, pemasaran, dan keuangan.
Kemerosotan ekonomi telah meningkatkan kemiskinan dan pengangguran. Dunia bisnis, terutama koperasi dan perusahaan UMKM, telah berdampak besar pada manufaktur, pemasaran, dan keuangan.
Baca juga : WhatsApp Ajak UKM untuk Membantu UMKM
Dalam pidatonya di perayaan Hari Koperasi Nasional, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyoroti tantangan ekonomi yang memaksa koperasi untuk mengubah praktik bisnis mereka menggunakan teknologi digital dan inovasi produk. Ini juga memberi dorongan pada visi baru dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi yang dinamis di masa depan.
Tiga inisiatif pemerintah untuk memperkuat dan memodernisasi koperasi dan perusahaan besar adalah menyediakan akses pasar dan pembiayaan, menyediakan infrastruktur digital dan membangun kontrol simpanan dan sistem jaminan.
Berikut penjelasan yang lebih lengkap:
Pemerintah menjanjikan akses koperasi ke pasar, akses ke keuangan, dan pengembangan potensi bisnis yang lebih luas. Betapa mudahnya meningkatkan ekosistem bisnis di masa mendatang dengan teknologi modern.
Koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen dan lainnya harus menjadi bagian dari ekosistem yang terintegrasi.
Ekosistem yang terintegrasi dan kemudahan berbisnis memungkinkan koperasi untuk mengakses sektor-sektor utama ekonomi nasional seperti makanan, bahan baku, maritim, pariwisata dan industri pengolahan.
Dalam hal akses pasar, koperasi juga harus berkomunikasi dengan generasi muda. Ini dapat dilakukan dengan mengambil langkah bersama ke sektor ekonomi kreatif, di mana generasi muda milenium saat ini terlibat. Seperti yang Anda tahu, generasi milenium adalah masa depan ekonomi Indonesia.
Menyediakan akses pasar dan pembiayaan bersama
Pemerintah menjanjikan akses koperasi ke pasar, akses ke keuangan, dan pengembangan potensi bisnis yang lebih luas. Betapa mudahnya meningkatkan ekosistem bisnis di masa mendatang dengan teknologi modern.
Koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen dan lainnya harus menjadi bagian dari ekosistem yang terintegrasi.
Ekosistem yang terintegrasi dan kemudahan berbisnis memungkinkan koperasi untuk mengakses sektor-sektor utama ekonomi nasional seperti makanan, bahan baku, maritim, pariwisata dan industri pengolahan.
Dalam hal akses pasar, koperasi juga harus berkomunikasi dengan generasi muda. Ini dapat dilakukan dengan mengambil langkah bersama ke sektor ekonomi kreatif, di mana generasi muda milenium saat ini terlibat. Seperti yang Anda tahu, generasi milenium adalah masa depan ekonomi Indonesia.
Baca juga : Solusi Terbaik bagi UMKM dalam Menghadapi Krisis
Dalam hal akses ke keuangan, pemerintah akan menciptakan sumber dan saluran pendanaan untuk koperasi dan usaha kecil dan menengah. Administrasi Dana Investasi Langsung (LPDB) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM memiliki alokasi 100% untuk koperasi dengan prosedur yang lebih sederhana.
Selain itu, Koperasi Simpan Pinjam, Wakaf Mikro dan Baitul Maal wa Tanwil (BMT) bank dapat bermitra dengan saluran pembiayaan untuk UMKM.
Jaminan simpanan koperasi dan UMKM
Dewan direksi akan membentuk sistem pengawasan dan penjaminan simpanan yang kooperatif. Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman bagi mereka yang menyimpan uang atau berinvestasi dalam koperasi, terutama koperasi simpan pinjam.
Ini seharusnya menjadi terobosan yang solutif di tengah krisis ekonomi. Sebagai contoh, status Pandemi membuat tabungan dan pinjaman koperasi rentan akan resiko.
Karena itu, pemerintah berharap koperasi akan mampu menghadapi tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
Infrastruktur digital untuk koperasi dan UKM
Kementerian Koperasi dan UKM sedang mengembangkan strategi nasional untuk koperasi dan UKM. Ini adalah alat kebijakan yang memfasilitasi pembelajaran dan mendukung kolaborasi dalam menggunakan ekosistem digital.
Dalam praktiknya, penyediaan infrastruktur digital dasar untuk koperasi diprakarsai oleh pemerintah, pemerintah daerah atau sekelompok perusahaan, baik perusahaan swasta maupun publik (BUMN).
"Digitalisasi harus dipahami sebagai bagian dari peningkatan proses bisnis, manajemen yang bertanggung jawab, dan layanan modern," kata Teten dalam pernyataan tertulis di situs resmi Kementerian Koperasi dan UKM.
Tidak ada keraguan bahwa koperasi dan UMKM benar-benar membutuhkan bantuan digital untuk mengembangkan dan melanjutkan bisnis mereka di masa depan. Salah satu teknologi yang mendorong pertumbuhan bisnis adalah perangkat lunak akuntansi online.
Perangkat lunak pembukuan online memungkinkan UMKM dan koperasi untuk mengelola kinerja keuangan mereka dengan baik. Karena tidak seperti catatan manual lainnya, perangkat lunak pembukuan online dapat dilacak kapan saja, di mana saja. Ini memungkinkan para pelaku bisnis untuk membuat keputusan bisnis dengan cepat dan akurat.
Software Jurnal milik Mekari adalah pilihan tepat bagi mereka yang membutuhkan bantuan untuk membuat pelaporan keuangan lebih mudah dan lebih praktis. Jurnal juga menawarkan berbagai fitur dukungan bisnis seperti pelaporan keuangan, inventaris, pembelian, penjualan, dan fitur penagihan, dan fitur transaksi otomatis yang terhubung langsung ke rekening bank.
Posting Komentar untuk "3 Gebrakan Pemerintah untuk UMKM & Koperasi"