Keinginan Orang Tua dalam Pendidikan Bisa Membuat Anak Depresi
Para psikolog menganalisis bahwa banyak anak mengalami gejala depresi dan memengaruhi kemampuan mereka di sekolah. Ini didorong oleh harapan orangtua yang tinggi, masalah dalam kehidupan keluarga, dan tekanan akademis. Misalnya, seorang anak yang tidak pandai salah satu bidang di sekolah menengah dipaksa untuk pindah ke sains atau bidang lain, yang berbeda jauh di hampir semua mata pelajaran. Ketidakmampuan bisa membuat anak stres ketika dia menerima tugas atau tes dari guru.
Akibatnya, anak-anak memilih untuk abstain atau mbolos untuk menghindari bidang yang tidak mereka sukai. Di sisi lain, orang tua bangga bahwa anak-anak mereka masuk dalam bidang sains. Tetapi dia tidak tahu berapa banyak tekanan yang didapat anak itu pada pelajaran sains. Akibatnya, anak itu tertekan karena pelajaran yang berat dan kabur dari sekolahan adalah salah satu cara untuk menghindari segalanya. Pendiri Change Stigman, Asaliya Azila mengatakan hal diatas adalah contoh dari sebagian kecil masalah anak dan orangtua. Pada banyak anak, depresi disebabkan oleh tiga faktor, katanya, harapan yang tinggi dari orang tua atau keluarga, masalah keluarga dan tekanan akademis.
Efek penumpukan tekanan dapat mengganggu konsentrasi anak-anak selama belajar dan menyebabkan nilai yang buruk. Ini karena anak terlalu ditekan dan tertutupi oleh pikiran dan perasaan tertekan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Di sisi lain, kurangnya dukungan orang tua dapat menyebabkan peningkatan ketidakstabilan emosional anak dan mempengaruhi interaksi sosialnya. Anak-anak juga menjadi introvet (kepribadian tertutup) karena mereka merasa ada yang salah dengan dirinya. Emosi introvet membuat anak tidak punya tempat melampiaskan masalah dan tidak punya tempat untuk mengeluh.
Akibatnya, trauma fisik akan menimpa diri si anak. Annelia Sani Sari dari Asosiasi Psikolog Anak Indonesia mengatakan bahwa ketika anak-anak mengalami gejala depresi, orang dewasa atau orang tua harus memantau mereka dan membantu mereka mengatasinya. Masalah kesehatan mental yang masih tak terduga bisa menyebar lebih parah. Pada awalnya, mungkin hanya masalah belajar yang bisa menyerang ke emosi, namun kemudian menjalar ke hubungan sosial. Hasilnya menyebabkan masalah mental yang jauh lebih besar.
Annelia berpendapat bahwa masalah kesehatan mental adalah masalah paling penting yang harus menjadi fokus orang tua. Penyebabnya, jika diabaikan, bisa berakibat fatal bagi anak-anak. Selain itu, konsekuensi dari ini adalah bahwa penyakit ini sulit disembuhkan apabila sudah menyerang seorang anak. Mereka dapat menjadi sosok pribadi yang buruk bagi lingkungan, sehingga sulit untuk dilakukan pengobatan, pendidikan dan kehidupan anak tidak berkembang. Seringkali, orang tua dan orang dewasa di sekitar anak-anak mereka tidak menyadari bahwa anak mereka memiliki masalah mental. Penyebab penyakit mental masa kecil tidak diketahui oleh orang tua.
Salah satu solusi bagi orang tua dalam menyelesaikan masalah mental anak-anak adalah memulai keluarga yang baik terlebih dahulu dan menghindari keributan dalam keluarga, dan untuk meningkatkan kepercayaan anak bahwa setiap masalah ada solusi. Tidak peduli seberapa besar maslaah pada anak, ketika keadaan keluarga nyaman bagi mereka, anak perlahan mulai berbicara tentang keluhan mereka.
Posting Komentar untuk "Keinginan Orang Tua dalam Pendidikan Bisa Membuat Anak Depresi"