Macam-macam Tumbuhan Bahan Pakan Unggas Kaya Protein
Protein berasal dari kata "proteios" yang berarti "pertama" atau "kepentingan primer". Protein merupakan senyawa organik yang sebagian besar unsurnya terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor. Ciri khusus protein adalah adanya kandungan nitrogen. Berdasarkan bentuknya, protein dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu protein berbentuk bulat, serat dan gabungan ke duanya.
Protein berbentuk bulat (globular) terdiri atas albumin, globulin, glutelin, prolamin, histon dan protamin. Albumin adalah protein yang larut dalam air dan menggumpal apabila terkena panas. Umumnya albumin menjadi komponen pada albumin telur, albumin serum, leucosin pada gandum dan legumelin pada kacang-kacangan. Globulin umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam kuat dan menggumpal apabila terkena panas. Globulin terdapat sebagai komponen globulin serum, fibrinogen, miosinogen, edestin pada biji hemp, legumin pada kacang-kacangan, konkanavalin pada jack bean dan ekselsin pada kacang Brazil.
Protein berbentuk bulat (globular) terdiri atas albumin, globulin, glutelin, prolamin, histon dan protamin. Albumin adalah protein yang larut dalam air dan menggumpal apabila terkena panas. Umumnya albumin menjadi komponen pada albumin telur, albumin serum, leucosin pada gandum dan legumelin pada kacang-kacangan. Globulin umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam kuat dan menggumpal apabila terkena panas. Globulin terdapat sebagai komponen globulin serum, fibrinogen, miosinogen, edestin pada biji hemp, legumin pada kacang-kacangan, konkanavalin pada jack bean dan ekselsin pada kacang Brazil.
Baca juga : UMKM Kunci Memulihkan Ekonomi Nasional
Glutelin tidak larut dalam air dan pelarut netral, tetapi lebih cepat larut dalam larutan asam atau basa. Contoh yang umum terdapat pada glutelin pada jagung yang lisinnya tinggi, dan oksizenin pada padi. Prolamin atau gliadin adalah protein sederhana yang larut dalam 70 - 80 persen etanol tetapi tidak larut dalam air, alkohol dan pelarut netral. Contohnya terdapat pada zein dalam jagung dan gandum, gliadin pada gandum dan rye serta hordein pada barley.
Histon adalah protein dasar yang larut dalam air, tetapi tidak larut dalam larutan amonia. Histon sebagian besar bergabung dengan asam nukleat pada sel makhluk hidup. Contoh yang umum adalah globin pada hemoglobin dan skombrin pada spermatozoa ikan mackerel. Protamin adalah molekul dengan bobot rendah pada protein, larut dalam air, tidak menggumpal terkena panas dan berbentuk garam stabil. Contohnya adalah salmine dari sperma ikan salmon, sturine dari ikan sturgeon, clupeine dari ikan herring, dan skombrin dari ikan mackerel. Protamin umumnya bersatu dengan asam nukleat dalam sperma ikan.
Protein berbentuk serat (fibrous) terdiri atas kolagen, elastin dan keratin. Kolagen adalah protein utama pada jaringan penghubung skeletal. Umumnya kolagen tidak larut dalam air dan tahan pada enzim pencernaan hewan, tetapi berubah cepat dalam bentuk larutan, dalam bentuk gelatin lebih mudah dicerna apabila dipanaskan dalam air atau larutan asam atau basa. Kolagen mempunyai karakteristik struktur asam amino unik di antaranya adalah hidroksiprolin yang molekulnya besar, hidroksilisin sistein, sistin dan triptofan Elastin adalah protein pada jaringan elastis seperti pada tendon dan arteri. Meskipun penampakannya sama dengan kolagen, elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin. Keratin merupakan protein yang sukar dilarutkan dan tidak dapat dicerna. Umumnya menjadi komponen rambut, kuku, bulu, tanduk dan paruh. Keratin mengandung 14 - 15 persen sistin.
Protein gabungan (conjugated) terdiri atas nukleoprotein, mukoid (mukoprotein), glikoprotein, lipoprotein dan kromoprotein. Nukleoprotein adalah satu atau lebih molekul protein yang bergabung dengan asam nukleat, yang dalam sel dikenal sebagai deoksiribonukleoprotein, ribonukleatprotein ribosom dan lain-lain. Mukoid atau mukoprotein, bagian karbohidrat dalam protein adalah mukopolisakarida yang mengandung N-asetil-heksosamin seperti glukosamin atau galaktosamin yang berkombinasi dengan asam uronat, galakturonat atau asam glukoronat, banyak juga yang mengandung asam sialat. Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat kurang dari 4 persen, sering kali dalam bentuk heksosa sederhana, seperti manosa sebesar 1,7 persen dalam albumin telur. Lipoprotein adalah protein larut dalam air yang bergabung dengan lesitin, sefalin, kolesterol, atau lemak dan fosfolipid lain. Kromoprotein adalah kelompok yang mempunyai bentuk karakteristik yang merupakan gabungan dari protein sederhana dengan kelompok prostetik pewarna. Komoprotein meliputi hemoglobin, sitokrom, flavoprotein, visual purple pada retina mata dan enzim katalase.
Berdasarkan kekomplekskan strukturnya, protein dibagi menjadi protein sederhana, protein gabungan dan protein asal. Protein sederhana adalah protein yang apabila mengalami hidrolisis hanya akan menghasilkan asam-asam amino atau derivatnya. Contohnya adalah albumin, globulin, glutelin, albuminoid dan protamin. Protein gabungan adalah protein sederhana yang bergabung dengan radikal protein. Contohnya adalah nukleoprotein (protein bergabung dengan asam nukleat), glikoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung gugusan karbohidrat seperti musin), fosfoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung fosfor seperti kasein), hemoglobin (protein bergabung dengan zat-zat sejenis hematin seperti hemoglobin) dan lesitoprotein (protein bergabung dengan lesitin, seperti jaringan fibrinogen). Protein asal adalah protein yang terdegradasi yang meliputi protein primer (misal, protean) dan protein sekunder (misal, proteosa, pepton dan peptida).
Protein berbentuk serat (fibrous) terdiri atas kolagen, elastin dan keratin. Kolagen adalah protein utama pada jaringan penghubung skeletal. Umumnya kolagen tidak larut dalam air dan tahan pada enzim pencernaan hewan, tetapi berubah cepat dalam bentuk larutan, dalam bentuk gelatin lebih mudah dicerna apabila dipanaskan dalam air atau larutan asam atau basa. Kolagen mempunyai karakteristik struktur asam amino unik di antaranya adalah hidroksiprolin yang molekulnya besar, hidroksilisin sistein, sistin dan triptofan Elastin adalah protein pada jaringan elastis seperti pada tendon dan arteri. Meskipun penampakannya sama dengan kolagen, elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin. Keratin merupakan protein yang sukar dilarutkan dan tidak dapat dicerna. Umumnya menjadi komponen rambut, kuku, bulu, tanduk dan paruh. Keratin mengandung 14 - 15 persen sistin.
Protein gabungan (conjugated) terdiri atas nukleoprotein, mukoid (mukoprotein), glikoprotein, lipoprotein dan kromoprotein. Nukleoprotein adalah satu atau lebih molekul protein yang bergabung dengan asam nukleat, yang dalam sel dikenal sebagai deoksiribonukleoprotein, ribonukleatprotein ribosom dan lain-lain. Mukoid atau mukoprotein, bagian karbohidrat dalam protein adalah mukopolisakarida yang mengandung N-asetil-heksosamin seperti glukosamin atau galaktosamin yang berkombinasi dengan asam uronat, galakturonat atau asam glukoronat, banyak juga yang mengandung asam sialat. Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat kurang dari 4 persen, sering kali dalam bentuk heksosa sederhana, seperti manosa sebesar 1,7 persen dalam albumin telur. Lipoprotein adalah protein larut dalam air yang bergabung dengan lesitin, sefalin, kolesterol, atau lemak dan fosfolipid lain. Kromoprotein adalah kelompok yang mempunyai bentuk karakteristik yang merupakan gabungan dari protein sederhana dengan kelompok prostetik pewarna. Komoprotein meliputi hemoglobin, sitokrom, flavoprotein, visual purple pada retina mata dan enzim katalase.
Berdasarkan kekomplekskan strukturnya, protein dibagi menjadi protein sederhana, protein gabungan dan protein asal. Protein sederhana adalah protein yang apabila mengalami hidrolisis hanya akan menghasilkan asam-asam amino atau derivatnya. Contohnya adalah albumin, globulin, glutelin, albuminoid dan protamin. Protein gabungan adalah protein sederhana yang bergabung dengan radikal protein. Contohnya adalah nukleoprotein (protein bergabung dengan asam nukleat), glikoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung gugusan karbohidrat seperti musin), fosfoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung fosfor seperti kasein), hemoglobin (protein bergabung dengan zat-zat sejenis hematin seperti hemoglobin) dan lesitoprotein (protein bergabung dengan lesitin, seperti jaringan fibrinogen). Protein asal adalah protein yang terdegradasi yang meliputi protein primer (misal, protean) dan protein sekunder (misal, proteosa, pepton dan peptida).
Baca juga : Kegagalan Mendidik SDM Unggul Bersumber dari Orang Tua
Fungsi protein meliputi banyak aspek. 1) Sebagai struktur penting untuk jaringan urat daging, tenunan pengikat, kolagen, rambut, bulu, kuku dan bagian tanduk serta paruh. 2) Sebagai komponen protein darah, albumin dan globulin yang dapat membantu mempertahankan sifat homeostatis dan mengatur tekanan osmosis. 3) sebagai komponen fibrinogen dan tromboplastin dalam proses pembekuan darah sebagai komponen fibrinogen, tromboplastin. 4) Sebagai karrier oksigen ke sel dalam bentuk sebagai hemoglobin. 5) Sebagai komponen lipoprotein yang berfungsi mengangkut vitamin yang larut dalam lemak dan metabolit lemak yang lain 6) Sebagai komponen enzim yang bertugas mempercepat reaksi kimia dalam sistem metabolisme. 7) Sebagai nukleoprotein, glikoprotein dan vitellin.
Protein merupakan gabungan asam-asam amino melalui ikatan peptida, yaitu suatu ikatan antara gugus amino (NH2) dari suatu asam amino dengan gugus karboksil dari asam amino yang lain, dengan membebaskan satu molekul air (H2O). Protein dibentuk dari 22 jenis macam asam amino, tetapi dari ke 22 jenis asam amino tersebut yang berfungsi sebagai penyusun utama protein hanya 20 macam. Dari 20 macam asam amino tersebut ternyata ada sebagian yang dapat disintesis dalam tubuh ternak, sedangkan sebagian lainnya tidak dapat disintesis dalam tubuh unggas sehingga harus didapatkan dari pakan. Asam amino yang harus ada atau harus didapatkan dari pakan disebut asam amino esensial (dietary essential amino acid).
Fungsi protein meliputi banyak aspek. 1) Sebagai struktur penting untuk jaringan urat daging, tenunan pengikat, kolagen, rambut, bulu, kuku dan bagian tanduk serta paruh. 2) Sebagai komponen protein darah, albumin dan globulin yang dapat membantu mempertahankan sifat homeostatis dan mengatur tekanan osmosis. 3) sebagai komponen fibrinogen dan tromboplastin dalam proses pembekuan darah sebagai komponen fibrinogen, tromboplastin. 4) Sebagai karrier oksigen ke sel dalam bentuk sebagai hemoglobin. 5) Sebagai komponen lipoprotein yang berfungsi mengangkut vitamin yang larut dalam lemak dan metabolit lemak yang lain 6) Sebagai komponen enzim yang bertugas mempercepat reaksi kimia dalam sistem metabolisme. 7) Sebagai nukleoprotein, glikoprotein dan vitellin.
Protein merupakan gabungan asam-asam amino melalui ikatan peptida, yaitu suatu ikatan antara gugus amino (NH2) dari suatu asam amino dengan gugus karboksil dari asam amino yang lain, dengan membebaskan satu molekul air (H2O). Protein dibentuk dari 22 jenis macam asam amino, tetapi dari ke 22 jenis asam amino tersebut yang berfungsi sebagai penyusun utama protein hanya 20 macam. Dari 20 macam asam amino tersebut ternyata ada sebagian yang dapat disintesis dalam tubuh ternak, sedangkan sebagian lainnya tidak dapat disintesis dalam tubuh unggas sehingga harus didapatkan dari pakan. Asam amino yang harus ada atau harus didapatkan dari pakan disebut asam amino esensial (dietary essential amino acid).
Asam amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah metionin, arginin, treonin, triptofan, histidin, isoleusin, leusin, lisin, valin dan fenilalanin. Asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh disebut asam amino non esensial, tetapi apabila esensial untuk metabolisme maka disebut pula sebagai asam amino esensial metabolik (metabolic essential amino acid). Contohnya adalah alanin, asam aspartat, asam glutamat, glutamin, hidroksiprolin, glisin, prolin dan serin. Di samping itu ada pengelompokan asam amino setengah esensial (semi essential amino acid) karena asam amino ini hanya dapat disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang terbatas dari substrat tertentu. Asam amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah tirosin, sistin dan hidroksilisin.
Bahan makan sumber protein adalah bahan makanan yang kaya akan protein dengan nilai protein di atas 20 persen. Bahan makanan unggas sumber protein yang berasal dari hewan adalah tepung ikan, tepung daging, tepung darah, jerohan, dan lain-lain. Bahan makanan unggas sumber protein yang berasal dari tumbuhan adalah kacang-kacangan, bungkil-bungkilan dan lain-lain. Nilai protein dari beberapa bahan makanan dapat dlihat pada Tabel 2.2.
Bahan makan sumber protein adalah bahan makanan yang kaya akan protein dengan nilai protein di atas 20 persen. Bahan makanan unggas sumber protein yang berasal dari hewan adalah tepung ikan, tepung daging, tepung darah, jerohan, dan lain-lain. Bahan makanan unggas sumber protein yang berasal dari tumbuhan adalah kacang-kacangan, bungkil-bungkilan dan lain-lain. Nilai protein dari beberapa bahan makanan dapat dlihat pada Tabel 2.2.
Posting Komentar untuk "Macam-macam Tumbuhan Bahan Pakan Unggas Kaya Protein"