Perintah Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar dalam Islam
Segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla yang telah memberikan taufiq kepada para wali –Nya, kepada apa yang dicintai dan diridhai -Nya, serta memberikan kepada orang yang bermaksiat kepada –Nya, dan apa yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla, Dialah yang menolong orang-orang yang taat dan bertaqwa kepada -Nya, yaitu orang-orang yang murka dan ridha hanya karena Allah Shubhanahu wa ta’alla semata.
Aku memuji Allah Shubhanahu
wa ta’alla Yang Maha Suci, atas segala nikmat -Nya yang manis dan cobaan
-Nya yang pahit, dan aku bersyukur kepada -Nya atas kesempurnaan karunia -Nya
dan kebaikan -Nya yang berlimpah. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak
disembah dengan sebenarnya selain Allah
Shubhanahu wa ta’alla, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan
merupakan kesaksian bagi orang yang telah menyembah Allah Shubhanahu wa ta’alla semata dan tidak pernah menyekutukan -Nya,
dan bagi -Nya segala kerajaan dan segala pujian, di mana dia akan mengumpulkan
makhluk -Nya pada satu padang guna memebrikan balasan kepada mereka terhadap
apa yang telah mereka kerjakan:
قال الله تعالى: {يَوۡمَ
تَجِدُ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا عَمِلَتۡ مِنۡ خَيۡرٖ مُّحۡضَرٗا وَمَا عَمِلَتۡ مِن سُوٓءٖ تَوَدُّ لَوۡ أَنَّ بَيۡنَهَا وَبَيۡنَهُۥٓ أَمَدَۢا بَعِيدٗاۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُۥۗ وَٱللَّهُ رَءُوفُۢ
بِٱلۡعِبَادِ} (آل عمران: 30)
Pada hari ketika
tiap-tiap diri mendapati segala kebaikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang
telah dikerjakannya;
Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri
(siksa) Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imron: 30).
Dan aku bersaksi bahwa Muahamad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah hamba
dan utusan Allah Subhanahu wa ta’alla,
orang yang telah dipilih dan diistimewakan oleh Tuhannya dengan risalah, dan
memerintahkannya untuk mentaati dan bertaqwa kepada -Nya, serta memperingatkan,
bahkan melarangnya untuk mentaati orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ya
Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada hamba dan Rasul Mu Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam, kepada para
keluarga dan para shabatnya serta seluruh orang yang menolong dan membantunya.
Baca juga : Apa yang Harus Dilakukan di Masa Fitnah
Amma Ba’du; Wahai sekalian hamba
Allah Subhanahu wa ta’alla
bertakwalah kepada Allah Shubhanahu wa
ta’alla, dan takutlah terahadap fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang
yang zalim semata dan ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa ta’alla memiliki siksa yang sangat pedih, tegakkanlah
amar ma’ruf nahi mungkar, sebab itu adalah pilar tegaknya suatu masyarakat,
yang artinya bahwa masyarakat tidak akan bisa berdiri dan tegak kecuali
dengannya. Baik Individu maupun masyarakat tidak akan merasa aman dan tenang
kecuali jika salah seorang dari mereka merasa bagian yang tidak terpisah
darinya, dan rusaknya sebagian masyarakat berarti rusaknya seluruh masyarakat,
serta baiknya sebagian masyarakat berarti baiknya seluruh masyarakat. Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam,
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga dirinya
mencintai bagai saudaranya apa-apa yang dicintai oleh dirinya sendiri”.
Muttafaq alaihi.
Wahai
sekalian kaum muslimin! Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang individunya
saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling menyatukan langkah dalam
mencegah keburukan, menolak pelaku kezaliman dan orang-orang yang zalim. Itulah cermin masyarakat muslim yang benar yang
telah disebut oleh Allah Yang Maha Mulia di dalam firmanNya:
قال الله تعالى: {وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ
وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ
ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ
أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ} (التوبة: 71)
Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat
kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat
oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.
Al-Taubah: 71).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menejelaskan
bahwa faktor yang membuat masyarakat menjadi baik dan dan lurus hanya terwujud
dalam ketaatan kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla, dan
yang paling utama adalah menunaikan segala kewajiban, menegakkan pilar-pilar
amar ma’ruf nahi mungkar pada pondasi yang telah ditegakkan, dibangun dan
dijelaskan oleh Islam di dalam firman Allah Subahanahu
Wa Ta’ala:
قال الله تعالى: {وَلۡتَكُن
مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ}
(آل عمران: 104)
Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari
yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imron: 104).
Dan
Allah telah menjadikan umat yang istiqomah berjalan dan menegakkan prinsip ini
di dalam interaksi mereka sebagai umat yang terbaik. Allah berfirman:
قال الله تعالى: {كُنتُمۡ
خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ
عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ} (آل عمران: 110)
Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan
beriman kepada Allah. (QS. Ali Imron: 110)
Namun
jika sebaliknya, maka kemuliaan umat akan terhapus, nilai kebaikannya akan
hilang bahkan dia berhak mendapat laknat dan murka Allah, sebagaimana firman
Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى: {لُعِنَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى
ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ٧٨ كَانُواْ لَا
يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٖ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ ٧٩ تَرَىٰ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ يَتَوَلَّوۡنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ لَبِئۡسَ مَا
قَدَّمَتۡ لَهُمۡ أَنفُسُهُمۡ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَفِي ٱلۡعَذَابِ
هُمۡ خَٰلِدُونَ} (المائدة: 78- 80)
Telah
dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud
dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka
durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka
satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat
kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik).
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu
kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. (QS.
Al-Ma’idah: 78-80).
Di sebutkan di dalam hadits
bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam bersabda: Demi yang jiwa Muhammad ada di tangan -Nya, sungguh engkau menyeru kepada yang
ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mengarahkan
perilaku orang yang bodoh……………………… atau Allah akan mencampakkan ke dalam hati
sebagaian kalian atas senagaian yang lain kemudian Allah melaknat kalian
sebagaimana Dia telah melaknat mereka”. HR. Abu Dawud dan Al-Turmudzi.
Baca juga : Hilangnya Budaya Menulis Buku
Wahai sekalian kaum muslimin,
yang wajib bagi kita adalah saling tolong menolong dengan sebenarnya dalam
memperbaiki masyarakat dengan beramar ma’ruf nahi mungkar, dan setiap kita
berlaku seperti tentara dalam menegakkan perkara yang besar ini, sebagaimana
diperintahkan oleh Nabi kita Muhammada shallallahu
alaihi wa sallam di dalam sabdanya, "Barangsiapa di antara kalian
yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika dia
tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan lisannya, dan jika dia tidak
mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan hatinya, dan ini adalah
selemah-lemah iman”. HR. Muslim,
Kemudian
perhatikanlah apakah balasan orang yang mengerjakan perkara tersebut dan
memperaktikannya dalam kehidupan pribadinya dan orang lain dengan menasehatkan
dan mengarahkannya kepada apa yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhamamad shallallahu alaihi wa sallam di dalam
sabdanya, "Sungguh, Jika Allah memberikan hiadyah kepada seseorang
dengan sebab dirimu labih baik bagimu dari dunia dan seisinya”. Di dalam sebuah
riwayat disebutkan: Lebih baik bagimu dari seekor onta merah”. Muttafaq alaihi.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Wahai
sekalian manusia sesungguhnya Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
perintahkanlah kepada yang ma’ruf dan cegahlah dari yang munkar sebelum kalian
berdo’a kepada -Ku namun Aku tidak memperkenankan do’a-do’a kalian, dan kalian
meminta pertolongan kepada -Ku namau Aku tidak menolong kalian, dan kalian
meminta kepadaKu namun Aku tidak memberi kalian”. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam juga
bersabda, "Tidaklah suatu kaum meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar
kecuali amal-amal mereka tidak terangkat dan do’a-do’a mereka tidak
diperkenankan”. Di dalam riwayat secara Mursal dari Al-Hasan dari Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, "Jika manusia telah menampakkan ilmu dan menyia-nyiakan amal,
saling mencintai sebatas lisan dan saling membenci dengan lisan, memutuskan
hubungan silaturrahmi, meninggalkan amar ma’ruf
nahi mungkar maka pada saat itulah Allah melaknat mereka dan mentulikan telinga
mereka dan membutakan pandangan mereka”.
Dari
Ibnu Ma’sud radhiallahu anhu berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Kaum yang paling
buruk adalah kaum yang tidak saling memerintahkan kepada yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar, kaum yang paling buruk
adalah kaum yang menjauhi orang yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah
kepada yang mungkar, dan kaum yang paling buruk adalah kaum yang tidak
menegakkan keadilan serta kaum yang terburuk adalah kaum di mana orang beriman
berjalan di tengah tengah mereka dengan menutupi dan menyembunyikan keimanan”.
Wahai sekalian hamba Allah Subhanahu
Wa Ta’ala takutlah kalian kepada -Nya, sadarlah dari kelalaian kalian,
waspadalah dan bangunlah dari tidur kalian, gantilah apa yang telah berlalu
dari usia kalian yang telah dipenuhi dengan amal yang sia-sia dan meremehkan
ketaatan dan perintah Tuhan kalian, bangkitlah dengan sebenarnya baik dengan
ilmu, amal, perkataan, perbuatan, tegakkanlah perintah dan jauhilah larangan
-Nya, janganlah menghiraukan celaan orang yang mencela, ikhlaskanlah niat,
perbaikilah tujuan amal kalian dan waspadalah terhadap sebab-sebab yang mengarahkan
kepada meninggalkan perintah –Nya dan berpaling dari amal, sebab hal itu adalah
tipu daya dan godaan setan, serta
janganlah kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan.
Isilah sisa-sisa usia kalian
dengan bertaubat dan beristigfar, kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menyesal dan membersihkan diri dari perilaku
yang buruk dan perbuatan dosa dan kesalahan, waspada dan kembalilah kepada
Allah Subahanahu Wa Ta’ala, Raja Yang
Maha Mengetahui sebelum datang kepada kalian perkara yang telah ditetapkan oleh
-Nya dan tidak bisa dihadapi oleh kalian semua:
قال الله تعالى: {فَسَتَذۡكُرُونَ
مَآ أَقُولُ لَكُمۡۚ وَأُفَوِّضُ أَمۡرِيٓ إِلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرُۢ
بِٱلۡعِبَادِ} (غافر: 44)
Kelak kamu akan ingat
kepada apa yang kukatakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. Gafir: 44).
Semoga
Allah Subhanahu Wa
Ta’ala memberikan
keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan
Allah Subahanahu Wa
Ta’ala
memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat -Nya Yang Maha Bijaksana yang tertera di
dalamnya. Hanya inilah yang bisa saya sampaikan dan memohon ampunan bagi diriku
dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah Subahanahu Wa Ta’ala yang Maha Mulia
dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah kepada -Nya,
sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
قال الله تعالى: {ظَهَرَ
ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ}
(الروم: 41)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. (QS. Al-Rum: 41).
Baca juga : Adab Menjenguk Orang Sakit Sesuai Alquran dan Sunah
Tahanlah
sikap cenderung kepada kebatilan dan hilangnya rasa cemburu terhadap agama ini.
Amar ma’ruf
nahi mungkar adalah jalan menuju keimanan, petunjuk menuju kebahagiaan
dan keberuntungan. Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: {وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ
وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ
ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ
سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ} (التوبة: 71)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang mungkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul -Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. Al-Taubah: 71.
قال الله تعالى: {وَلۡتَكُن
مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ}
(آل عمران: 104)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imron: 104).
قال الله تعالى: {لُعِنَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى
ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ٧٨ كَانُواْ لَا
يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٖ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ}
(المائدة: 78، 79)
Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel
dengan lisan Daud dan
Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka
satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (QS. Al-Maidah:
78-79).
Ini adalah puncak kekerasan dalam pelarangan saat
mereka berhak mendapat laknat karena meremehkan perintah Allah Subahanahu Wa Ta’ala dan
meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Dari Abu Bakr ash-shiddiq
radhiallahu anhu berkata, "Aku
telah mendengar Rasuulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya apabila manusia melihat
orang yang zalim namun mereka tidak mencegahnya maka
hampir saja Allah akan menimpakan kepada mereka semua siksa dari sisi
-Nya”. HR. Abu Dawud dan Al-Turmudzi.
Wahai
sekalian hamba Allah Subahanahu Wa Ta’ala !, bertakwalah kepada –Nya dan bangkitalah
dari tidur lelap kalian, sadarlah dari kelalaian kalian, tegakkanlah amar
ma’ruf nahi mungkar, saling nasihat-menasehatilah di
antara kalian, hendaklah kalian saling memberikan wasiat dengan kebenaran dan
kesabaran, dan setiap orang akan bertanggung jawab
atas diri nya masing-masing, terhadap apa yang telah di perbuatnya.
Di dalam sebuah hadits disebutkan: Tidaklah salah seorang di antara kalian
kecuali berada dalam posisi tertentu dalam Islam, takutlah kepada Allah,
takutlah kepada Allah jika Allah medatangkan…….”.
Orang yang bergerak
dalam amar ma’ruf nahi mungkar harus mempergunakan cara yang paling efektif
untuk menghilangkan dan merubah kemungkaran. Allah Subahanhu Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: {ٱدۡعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم
بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ} (النحل:
125)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. )QS.
Al-Nahl: 125).
Selain itu hendaklah dia bersabar dan mengharap
pahala dari Allah Subhanahu
Wa Ta’ala jika
dia mendapat tantangan atau mendengar sesuatu yang dibenci karena menegakkan
perkara tersebut. Allah Subhanhu Wa
Ta’ala berfirman saat menceritakan tentang Luqman yang memberikan wasiat
kepada anaknya:
قال الله تعالى: {يَٰبُنَيَّ
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ
عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ} (لقمان: 17)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan oleh
Allah.
Baca juga : Apa Dasar Pijakan Ekonomi Islam?
Hanya ini yang bisa aku sampaikan, ucapkanlah shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi
wassalam, pembawa berita gembira dan ancaman sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan
hal yang demikian itu di dalam kitab -Nya yang mulia.
Posting Komentar untuk "Perintah Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar dalam Islam"