Sumber Pakan Tambahan Untuk Hewan Ternak
Peningkatan nilai manfaat penggunaan pakan dapat ditinjau dari pakannya sendiri dan ternak yang mengkonsumsi pakan tersebut. Kegunaan pakan dapat ditingkatkan nilai kegunaannya dengan beberapa cara antara lain merekayasa kebutuhan zat-zat makanan pakan. Kebutuhan zat-zat makanan bagi unggas disusun dengan melihat tujuan produksinya. Apabila untuk ayam pedaging umpamanya, maka sejak awal kebutuhan protein dan energi ditingkatkan.
Pada masa akhir pemeliharaan (finisher) kebutuhan protein dapat dikurangi tetapi kebutuhan energi tetap. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan laju pertumbuhan ayam broiler yang sangat pesat pada awal pemeliharaan sehingga harus diimbangi dengan protein yang tinggi dan kemudian laju pertumbuhannya agak menurun memasuki periode finisher sehingga kebutuhan protein dapat dikurangi. Kebutuhan energi yang tinggi digunakan untuk mendukung aktivitas metabolisme dan pertumbuhan ayam pedaging pada periode awal dan kemudian pada masa akhir pemeliharaan digunakan juga untuk mendepositkan lemak sehingga bobot akhir akan bertambah.
Baca juga : Tips dan Cara Mengajarkan Anak Memakai Pakaian Sendiri
Pada ayam petelur kebutuhan protein dan energi diusahakan hanya sekedar untuk dapat tumbuh tanpa harus mengoptimalkan pertumbuhan setinggi-tingginya. Pada masa layer, kebutuhan energi dan protein diusahakan hanya untuk sekedar dapat memproduksi telur selain untuk hidup pokok. Perekayasaan za-zat makanan dalam pakan dapat dilakukan dengan melihat tujuan produksi. Contohnya adalah apabila ingin meningkatkan kualitas kuning telur maka salah satu cara adalah dengan meningkatkan pemberian jagung kuning yang banyak mengandung karoten.
Masih banyak cara yang dapat dilakukan dengan mencoba untuk mengatur kebutuhan zat-zat makanan dengan komposisi yang berbeda-beda. Suatu ketika vitamin dapat diberikan secara lebih, tetapi pada lain waktu, mineral mungkin harus dikurangi. Keseimbangan asam amino dapat dimainkan untuk mencapai tujuan produksi tertentu. Apabila menginginkan kecukupan sulfur dalam daging, maka dapat menambahkan asam amino metionin, sistin dan sistein yang banyak mengandung sulfur. Apabila menginginkan daging yang agak awet setelah disembelih maka dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang mengandung vitamin E yang dapat menahan laju oksidasi. Keseluruhan perekayasaan tersebut dapat dilakukan dengan mengatur komposisi zat-zat makanan dalam pakan.
Peningkatan nilai manfaat penggunaan pakan dapat diatur dengan mempertimbangkan konsumsi pakan. Pada unggas, konsumsi pakan dipengaruhi oleh bentuk, warna, bau dan rasa. Unggas lebih senang mengkonsumsi pakan dalam bentuk butiran. Oleh sebab itu peningkatan konsumsi pakan dapat dilakukan dengan membentuk pakan menjadi pelet ataupun crumble (pecahan). Warna tertentu (misalnya merah) selalu lebih disenangi oleh unggas dibandingkan dengan warna lain, oleh sebab itu diusahakan memberi pakan pada unggas dengan warna tertentu pula. Sementara ahli makanan berpendapat bahwa unggas tidak mempunyai indera pengecap. Tetapi sebagian lainnya menganggap unggas dapat membedakan rasa tertentu walaupun terbatas. Unggas dapat merasakan makanan yang getir atau tidak. Rasa makanan yang getir akan ditolak oleh unggas, karena umumnya mengandung racun.
Ternak dapat didayagunakan untuk mengoptimalkan peningkatan nilai manfaat penggunaan pakan. Peningkatan tersebut dengan mengoptimalkan daya cerna, absorpsi dan kesehatan ternak. Pengoptimalan daya cerna dan absorpsi ternak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain dengan memilih makanan yang mudah dicerna, banyak mengandung air, sedikit mengandung serat kasar dan lain-lain. Apabila ternak sehat maka makanan yang masuk dalam tubuh akan digunakan untuk tujuan produksi, tetapi apabila ternak sakit yang terjadi adalah konsumsi pakan menurun yang menyebabkan tujuan produksi tidak optimal. Oleh sebab itu menjaga kesehatan ternak merupakan salah satu cara meningkatkan nilai manfaat penggunaan pakan.
Baca juga : 3 Gebrakan Pemerintah untuk UMKM dan Koperasi
Peningkatan nilai manfaat penggunaan dapat dilakukan dengan memberikan bahan makanan tambahan. Bahan makanan tambahan tersebut dapat berupa zat gizi atau disebut dengan feed suplement dan zat non gizi atau feed additive. Fungsi feed suplement adalah untuk memperbaiki pakan. Beberapa contoh feed suplement adalah asam amino, suplemen mineral dan suplemen vitamin.
Fungsi feed additive adalah untuk memperbaiki pakan, meningkatkan efisiensi pakan dan perbaikan kualitas produksi ternak. Penggunaan feed additive diawali dengan penggunaan antibiotika sebagai pengobatan yang diberikan dalam jumlah sedikit yang ternyata dapat memacu pertumbuhan ternak. Tetapi penggunaan feed additive tersebut menimbulkan pro dan kontra di antara ahli makanan. Para ahli makanan yang kontra menyatakan bahwa penggunaan feed additive akan menyebabkan kejadian residu pada animal product yang berakibat toksik dan alergi bagi konsumen. Selain itu juga menyebabkan timbulnya organisme patogen akibat resisten terhadap penggunaan feed additive.
Para ahli makanan yang pro penggunaan feed additive menyatakan bahwa feed additive dapat mengoptimalkan produksi ternak. Sementara untuk menghindari efek sampingan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan penerapan withdrawl time yaitu penghentian sementara waktu untuk pemberian feed additive.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pakan tambahan adalah spesifikasi pakan tambahan yang dibutuhkan ternak. Tujuan produksi ternak adalah pertimbangan utama untuk memberikan feed additive. Apabila tujuannya untuk penghasil daging, maka pakan tambahan yang dapat meningkatkan bobot badan dapat digunakan, apabila ingin memberikan warna yang menarik pada produk ternak, maka pemberian zat warna tertentu dapat dilakukan. Demikian pula apabila ingin meningkatkan kualitas telur dengan menguatkan kerabang telur dapat dilakukan dengan memberikan pakan tambahan mineral.
Perhatian yang lain adalah apakah pakan tambahan tersebut digunakan secara bersama-sama atau sendiri. Ada beberapa pakan tambahan yang mempunyai sifat berlawanan satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah antara pakan tambahan asam amino lisin dengan enzim pencernaan. Lisin mempunyai gugus amino alfa yang membentuk ikatan peptida dengan gugus karboksil (-COO-) asam amino lain dan gugus amino epsilon yang berdiri bebas tidak membentuk ikatan. Namun karena gugus epsilon ini bermuatan positif, maka mudah sekali membentuk ikatan dengan gugus lain bermuatan negatif. Misalnya dengan gugus karboksil (-CO-). Ikatan gugus amino epsilon dengan gugus karboksil terutama gugus karbonil aldehid dan keton karbohidrat tidak mudah diuraikan oleh enzim-enzim pencernaan.
Bentuk yang digunakan dan diberikan pada ternak akan mempengaruhi keefektifan pakan tambahan tersebut. Umumnya pakan tambahan diberikan dalam jumlah yang sedikit, oleh sebab itu bentuk yang umum adalah mash (halus), beberapa dalam bentuk padat berupa tablet atau kapsul dan sebagian lainnya berbentuk cair. Cara pemberian pada ternak dilakukan dengan mencampur pada pakan, diberikan lewat air minum ataupun disuntikkan langsung dalam tubuh. Pemberian pakan tambahan lewat suntikan dapat memberikan efek yang sangat cepat karena langsung menuju organ sasaran. Kelemahan lewat cara suntikan ini adalah timbulnya residu pada tempat yang disuntik. Beberapa puluh tahun lalu peternak di Hongkong menyuntikkan hormon pertumbuhan lewat kepala ayam. Ternyata menimbulkan efek positif dengan semakin cepat meningkatkan bobot badan, tetapi efek negatifnya muncul setelah lama dikonsumsi manusia. Konsumen yang menyukai kepala ayam menderita kanker akibat adanya residu hormon pertumbuhan. Akhirnya pemberian pakan tambahan hormon pertumbuhan dengan cara demikian dilarang.
Baca juga : 8 Tips dan Cara Sukses Merintis Bisnis UKM
Penggunaan pakan tambahan juga harus memperhitungkan waktu penghentian penggunaan. Beberapa pakan tambahan yang berbahaya seperti antibiotika, hormon ataupun obat lainnya diusahakan untuk dihentikan penggunaannya menjelang pemasaran. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak pakan tambahan pada konsumen (manusia). Selain mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia, penampilan produk juga akan ikut terpengaruh. Misalnya, pemberian antibiotika secara terus-menerus akan menyebabkan bau antibiotika yang sulit dihilangkan. Sementara pada pakan tambahan yang tidak berbahaya dapat digunakan sampai ternak tersebut dipanen dan dipasarkan.
Biaya tambahan yang dikeluarkan merupakan pertimbangan ekonomis bagi peternak. Apabila biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi untuk pakan tambahan sementara hasil yang diperoleh kurang menguntungkan, maka peternak akan memilih untuk tidak menggunakan pakan tambahan. Biaya pakan tambahan umumnya merupakan biaya tambahan yang dapat ditangguhkan pengeluarannya oleh peternak.
Sehingga penggunaan pakan tambahan seharusnya adalah dengan harga semurah mungkin dan pemberian sesedikit mungkin dengan hasil yang seoptimal mungkin. Pakan tambahan dibagi menjadi dua macam, yaitu feed suplement dan feed additive
Posting Komentar untuk "Sumber Pakan Tambahan Untuk Hewan Ternak"