Bentuk Sediaan Obat Berdasarkan Jalur Pemberian
1. Sediaan Oral
a. Tablet yang digunakan melalui mulut
- · Tablet kempa atau tablet kempa standar
- Tablet kempa ganda
Bca juga : Sambiloto (Andrographis Paniculata), Tanaman Obat Mujarab untuk Berbagai Penyakit
Contohnya : tablet salut enteric
- Tablet dengan kerja berulang
- Tablet aksi dipertama dan tablet salut enteric
Contohnya : tablet salut enteric
- Tablet salut gula dan tablet salut coklat
- Tablet bersalut lapis tipis
- Tablet kunya
b. Tablet yang digunakan dalam rongga mulut
- Tablet buccal atau sublingual
- Traches dan lotenges
Baca juga : Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus), Ciri-ciri, Manfaat dan Khasiat
- Kerucut gigi (dental cones)
c. Tablet yang digunakan untuk membuat larutan
- Tablet effervercent
- Tabet Dispending (DT)
- Tablet Hipodermik (HT)
- Tablet Triturasi (TT)
2. Sediaan Rectal dan Vaginal
Sediaan rectal/vaginal antara lain;
a. Suppositoria rektal/analia
Untuk dewasa kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 3 g; bentuk lonjong pada salah satu atau kedua ujungnya, sedangkan untuk anak-anak kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 2 g.
b. Suppositoria vaginal/ovula
Berbentuk bulat atau bulat telur, umumnya memiliki berat 5-15 g, sering disebut tablet vaginal.
c. Suppositoria urethal
Ukuran untuk pria adalah panjang 125-140 mm, diameter 3-6 mm, massa 4 g. Sedangkan untuk wanita panjangnya 50-70 mm dan massanya 2 g (setengah ukuran laki-laki).
d. Suppositoria Suspensi
Bentuk ini memiliki kelarutan bahan obat yang rendah di dalam basis sehingga bahan obat berada dalam bentuk tersuspensi (suspensi beku).
Baca juga : Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa), Kandungan Zat Aktif dan Khasiat untuk Kesehatan
e. Suppositoria Emulsi
Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi. Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat
Sediaan Implantasi yakni
· Tablet inplantasi atau tablet depo
Dimasukkan untuk ditanam di bawah kulit manusia dan hewan
e. Suppositoria Emulsi
Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi. Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat
3. Sediaan Implantasi
Sediaan Implantasi yakni
· Tablet inplantasi atau tablet depo
Dimasukkan untuk ditanam di bawah kulit manusia dan hewan
4. Sediaan Parenteral
Sediaan Prenteral meliputi
a. Obat, larutan, atau emulsi yang digunakan untuk injeksi ditandai dengan nama: injeksi. Contoh: Injeksi Insulin
b. Sediaan padat kering atau cairan pekat yang tidak mengandung dapar, pengencer, atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh setelah penambahan pelarut yang memenuhi persyaratan injeksi. Kita dapat membedakan dari nama bentuknya: steril. Contoh: Sodium steril
c. Sediaan seperti tertera pada no. 2, tetapi mengandung satu atau lebih dapar, pengencer, atau bahan tambahan lain dan dapat dibedakan dari nama bentuknya: untuk injeksi. Contoh: Methicillin Sodium untuk injeksi.
d. Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau ke dalam saluran spinal. Kita dapat membedakannya dari nama bentuknya: suspensi steril. Contoh: Cortison Suspensi steril
Baca juga : Bawang Merah (Allium Cepa), Manfaat dan Khasiat untuk Pengobatan
e. Sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan pembawa yang sesuai. kita dapat membedakan dari nama bentuknya: steril untuk suspensi
e. Sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan pembawa yang sesuai. kita dapat membedakan dari nama bentuknya: steril untuk suspensi
Posting Komentar untuk "Bentuk Sediaan Obat Berdasarkan Jalur Pemberian"