Ekstraksi Pepaya, Cara Ekstrak Satu Kali, Berulang dan Bertingkat
Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Solut (zat terlarut) akan dipisahkan terdistribusi diantara kedua lapisan polar dan non polar berdasarkan kelarutannya. Ekstraksi merupakan suatu pemisahan senyawa yang terkandung dalam bahan cair/padat dengan menggunakan pelarut tertentu pada temperatur tertentu (Anwar, 1994).
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya yang biasanya menggunakan pelarut (Depdikbud, 1988). Kaidah sederhana yang berlaku dalam ekstraksi yaitu”like dissolve like” yang artinya senyawa polar akan larut dengan baik pada fase polar dan senyawa nonpolar akan larut dengan baik pada fase nonpolar (Ketaren, 1988).
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau caiaran dengan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dalam komponen-komponen dalam campuran (Bernaskoni, et.all., 1995). Sementara menurut Moelyono (1996), ekstraksi adalah metode ekstraksi kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam suatu simplisia tumbuhan dengan menggunakan pelarut-pelarut dalam suasana asam, basa, ataupun netral, dengan metode-metode yang tertentu dan khas sesuai dengan sifat fisik dan kimia dari kandungan kimianya. Pelarut-pelarut yang biasanya dipergunakan untuk senyawa-senyawa organik diantaranya adalah eter, etanol, karbon, tetra klorida, aseton, metanol, heksan, petroleum eter dan lain sebagainya (Ketaren, 1985).
Moelyono (1996) menyatakan bahwa, ditinjau dari suhu ekstraksinya, dikenal dua tipe ekstraksi, yaitu ekstraksi panas dan ekstraksi dingin. Ekstraksi panas adalah ekstraksi yang prosesnya disertai dengan pemanasan, sedangkan ekstraksi dingin adalah proses ekstraksi tanpa pemanasan. Contoh ekstraksi panas adalah soxhletasi, dan infindasi. Contoh ekstraksi dingin adalah maserasi dan partisi (Anwar,et.all.,1994).
Secara umum teknik ekstraksi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Ekstraksi jangka pendek, yaitu teknik ekstraksi yang biasanya digunakan untuk memisahkan suatu zat (bentuk cair), dengan dasar perbedaan kelarutan zat tersebut pada dua pelarut yang tidak saling melarutkan. ( Underwood, 1986).
2. Ekstraksi jangka panjang, yaitu teknik ekstraksi yang biasanya digunakan untuk memisahkan bahan alam (bentuk padat) yang terdapat pada tumbuhan atau hewan. Prosedur klasik untuk memperoleh kandungan senyawa organik dari jaringan tumbuhan kering ialah dengan mengekstraksi bagian tumbuhan tersebut melalui proses perendaman dengan pelarut dengan menggunakan pelarut tertentu (pelarut polar dan nonpolar) (Harborne, 1987).
Ekstraksi alkaloid secara umum:
Sampel bahan tumbuhan di ekstraksi dengan petroleum eter untuk menghilangkan senyawa-senyawa nonpolar. Setelah ekstrak petroleum eter dipisahkan, maka residu yang diperoleh kemudian diekstraksi menggunakan MeOH atau EtOH 95%. Ekstrak metanol atau etanol ini dipekatkan kemudian diasamkan dengan larutan asam tartrat dan selanjutnya dipartisi dengan pelarut etil asetat hingga diperoleh dua fase. Fase etil asetat mengandung alkaloid netral atau alkalooid dengan kebasaan rendah sedangkan fase asam yang telah dipisahkan dibasakan kembali menggunakan amonia atau Na2CO3. Ekstraksi dengan etil asetat kembali menghasilkan dua fase, fase etil asetat mengandung alkaloid basa sedangkan fase basa mengandung alkaloid quarterner (garam alkaloid). Pengaturan pH asam dan basa tergantung pada jenis alkaloid yang akan diisolasi.
Perkolasi adalah cara ekstraksi berulang yang dilakukan dalam keadaan dingin. Caranya mirip dengan maserasi, tetapi setelah perendaman dalam waktu tertentu, pelarut dikeluarkan dan diganti dengan pelarut baru. Demikian dilakukan berulang kali. Setelah penyaringan, diperoleh filtrat yang disebut perkolat (Moelyono, 1996).
• Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai keadaan jenuh.
Maserasi merupakan cara eksrtraksi yang sederhana. Istilahmaseration berasal dari bahasa laitin macere, yang artiya merendam jadi. Jadi masserasi dapat diartikan sebagai proses dimana obat yang sudah halus dapat memungkinkan untuk direndam dalam mesntrum sampai meresap dan melunakan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut (ansel, 1989).
• Prinsip Maserasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel.
Soxhletasi merupakan ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ektraksi kontiniu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
• Prinsip Soxhletasi
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.
Refluks merupakan metode ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
• Prinsip Refluks
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam.
Alat/skema ekstraksi refluks:
Destilasi uap merupakan metode ekstraksi senyawa dengan kandungan yang mudah menguap (seperti minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkakn peristiwa tekanan parsial. Digunakan pada campuran senyawa-senyaawa yang memiliki titik didih mencapai 200oC atau lebih. Dan dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100oC dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adlah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
• Prinsip Destilasi Uap Air
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda.
• Prinsip Rotavapor
Proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat, cairan penyari dapat menguap 5-10ยบ C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan.
Menurut Moelyono (1996) ditinjau dari mekanisme ekstraksinya, dikenal beberapa tipe ekstraksi, yaitu :
1. Ekstraksi satu kali
Ekstraski satu kali adalah metode ekstraksi bahan dengan menggunakan satu jenis pelarut, dan ekstraksi hanya dilakukan satu kali dengan sejumlah pelarut.
2. Ekstraksi berulang
Ekstraski berulang adalah metode ekstraksi suatu bahan dengan menggunakan satu jenis pelarut, tetapi prosesnya dilakukan berulang kali dengan sejumlah pelarut.
3. Ekstraksi bertingkat
Ekstraksi bertingkat adalah proses ekstraksi suatu bahan dengan menggunakan beberapa jenis pelarut pengekstraksi, yaitu setelah ekstraksi dengan pelarut pertama, dilanjutkan dengan menggunakan pelarut lain, dan seterusnya.
Posting Komentar untuk "Ekstraksi Pepaya, Cara Ekstrak Satu Kali, Berulang dan Bertingkat"