Farmakognosi, Sejarah, Ruang Lingkup dan Hubungannya dengan Ilmu lain
Sejarah Farmakognosi
Secara harfiah, farmakognosi berarti ilmu pengetahuan tentang obat, yang merupakan bagian dari ilmu seni pengobatan sejak manusia pertamakali mulai untuk mengobati berbagai macam penyakit. Pada mulanya farmakognosi muncul dari jampi-jampi suku Vodoo yang tanpa disadari telah ikut menyelamatkan resep-resep tidak tertulis dari dukun / leluhur.
Istilah pharmacognosy diperkenalkan pertama kali oleh C.A. Seydler, seorang mahasiswa kedokteran di Halle/ Saale, Jerman pada tahun 1815 dalam disertasinya yang berjudul “ Analectica Pharmacognostica”. Pharmacognosy terdiri dari 2 (dua) kata Yunani yaitu pharmakon = obat dan gnosis = ilmu pengetahuan. Pengertian yang lebih luas tentang farmakognosi dijelaskan oleh FlÜckiger, menurutnya farmakognosi adalah penggunaan terpadu dari berbagai disiplin ilmu dengan obyek pengetahuan mengenai obat yang diperlukan, dipandang dari berbagai sudut. Namun menurut penelitian sejarah baru, istilah farmakognosi telah ditemukan lebih awal yaitu penggunaan kata pharmakognosis oleh J.A. Schmidt (1811) dalam bukunya yang berjudul “ Lehrbuch der Materia Medica”.
Baca juga : Analisis Kritis Problematika Pendidikan
Farmakognosi adalah ilmu terapan yang menguraikan tentang segi biologi, biokimia, ekonomi, mengenai obat alami dan kandungannya. Dalam arti yang lebih luas, farmakognosi mencakup pengetahuan mengenai sejarah distribusi, budidaya, pengumpulan, pemilihan, penyediaan, perdagangan, identifikasi evaluasi, pengawetan dan penggunaan obat dan kandungan yang bernilai ekonomis yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan hewan. Termasuk didalamnya adalah obat gubal dan sediaan galenik atau isolatnya dari bahan yang cari penyiapannya agak kompleks misalnya allergen, ekstrak allergen, antibiotika, produk biologi, penambah rasa dan rempah-rempah.
Pengertian Farmakognosi , Ruang Lingkup dan Kaitannya dengan Ilmu lain
Farmakognosi adalah ilmu terapan yang menguraikan tentang segi biologi, biokimia, ekonomi, mengenai obat alami dan kandungannya. Dalam arti yang lebih luas, farmakognosi mencakup pengetahuan mengenai sejarah distribusi, budidaya, pengumpulan, pemilihan, penyediaan, perdagangan, identifikasi evaluasi, pengawetan dan penggunaan obat dan kandungan yang bernilai ekonomis yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan hewan. Termasuk didalamnya adalah obat gubal dan sediaan galenik atau isolatnya dari bahan yang cari penyiapannya agak kompleks misalnya allergen, ekstrak allergen, antibiotika, produk biologi, penambah rasa dan rempah-rempah.
Baca juga : Problematika Pendidikan Islam di Indonesia
Farmakognosi sangat terkait dengan ilmu-ilmu kedokteran, pertanian, fisika, dan kimia. Untuk menggeluti bidang farmakognosi maka seseorang harus memiliki pengetahuan tentang biologi yang meliputi botani, zoology, fisiologi, anatomi, morfologi, histology, klasifikasi, kimiawi tanaman, ekologi dan genetika.
Farmakognosi sangat terkait dengan ilmu-ilmu kedokteran, pertanian, fisika, dan kimia. Untuk menggeluti bidang farmakognosi maka seseorang harus memiliki pengetahuan tentang biologi yang meliputi botani, zoology, fisiologi, anatomi, morfologi, histology, klasifikasi, kimiawi tanaman, ekologi dan genetika.
Posting Komentar untuk "Farmakognosi, Sejarah, Ruang Lingkup dan Hubungannya dengan Ilmu lain"