Hama Putih, Penggerek Jagung dan Kutu Daun Persik, Tanda Serangan dan Cara Membasmi
1. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)
· Gejala serangan :
a. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
b. Daun padi yang telah dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
c. Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
d. Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.
· Pengendaliannya :
a. Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
b. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.
Baca juga : Buku Engine Management System (EMS) SMK Kelas 11 Semester 1
· Gejala serangan :
a. Menyebabkan batang jagung retak dan patah.
b. Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis muncul di pertanaman pada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 dan meletakkan telurnya pada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir pada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
c. Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat akan masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya dan sering merusak malai yang belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang dan kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
d. Gejala serangan ulat yang masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
e. Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan pada batang yang disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman akan mati.
f. Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam dan gulma Blumea lacera.
· Pengendaliannya :
a. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
b. Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
c. Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
d. Membersihkan rumput-rumputan
e. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC.
· Gejala serangan :
a. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai.
b. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan akhirnya mati.
c. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
d. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
e. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Baca juga : Buku Electrical Aircraft Drawings SMK Kelas 11 Semester 3
· Pengendaliannya :
a. Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
b. Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.
2. Penggerek jagung (Ostrinia furnacalis)
· Gejala serangan :
a. Menyebabkan batang jagung retak dan patah.
b. Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis muncul di pertanaman pada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 dan meletakkan telurnya pada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir pada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
c. Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat akan masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya dan sering merusak malai yang belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang dan kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
d. Gejala serangan ulat yang masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
e. Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan pada batang yang disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman akan mati.
f. Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam dan gulma Blumea lacera.
· Pengendaliannya :
a. Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
b. Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
c. Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
d. Membersihkan rumput-rumputan
e. Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC.
3. Kutu daun persik (Myzus persicae)
· Gejala serangan :
a. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai.
b. Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan akhirnya mati.
c. Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
d. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
e. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
· Pengendaliannya :
a. Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
b. Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.
Posting Komentar untuk "Hama Putih, Penggerek Jagung dan Kutu Daun Persik, Tanda Serangan dan Cara Membasmi"