Khasiat Pule (Alstonia Scholaris), Manfaat Obat Malaria, Nyeri dan Penyakit Kulit
Pule (Alstonia scholaris R. Br. )
Nama umumIndonesia: Pule
Pilipina : Dita
1. Klasifikasi
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Spesies : Alstonia scholaris R. Br.
2. Morfologi
Pohon: sangat tinggi, besar, tinggi sampai 15 m besar 60 cm, banyak getah, kayunya sangat ringan, tidak keras, bingkas, semuanya gubal, tidak ada galihnya, tumbuh 900 m di atas permukaan laut. Kulit: kelabu, tidak berbau, pahit. Getah: putih sangat pahit seperti cautchouc. Akar: kecil, pahit.
Baca juga : Buku Siswa Pemanenan Hasil Hutan SMK Kelas 12 Semester 6 Kurikulum 13
Alkaloida: ditamine, ditaine (echtitamine), echi-kaoetchine; zat pahit: echeretine, echicherine, echitene, dan echieteine.
a. Rasa nyeri karena tusukan
b. obat tukak di dalam hidung (yang bukan difteri)
c. sebagai tonikum
d. Ekspektoran
e. pada perut kembung dan ginjal yang membesar
f. obat penyakit kulit
g. disentri
h. memperkuat lambung
i. obat diabetes
j. demam
k. darah tinggi
l. dan malaria
Kulit batang dan cabang terdiri dari potongan-potongan menggulung atau kadang-kadang berbentuk pipa, tebal sampai lebih kurang 3 mm. Permukaan luar sangat kasar, tidak rata. Mudah mengelupas, banyak retak-retak membujur dan melintang, warna permukaan hijau kelabu, coklat mudah atau coklat kehitaman, intisel berbentuk lonjong, warna putih kelabu. Terletak melintang. Permukaan dalam bergaris halus, juga terdapat retak-retak melintang, warna permukaan kuning kecoklatan sampai coklat kelabu tua. Mudah dipatahkan, bekas patahan kasar dan agak berserat.
3. Kandungan Kimia
Alkaloida: ditamine, ditaine (echtitamine), echi-kaoetchine; zat pahit: echeretine, echicherine, echitene, dan echieteine.
4. Manfaat dan Khasiat
a. Rasa nyeri karena tusukan
b. obat tukak di dalam hidung (yang bukan difteri)
c. sebagai tonikum
d. Ekspektoran
e. pada perut kembung dan ginjal yang membesar
f. obat penyakit kulit
g. disentri
h. memperkuat lambung
i. obat diabetes
j. demam
k. darah tinggi
l. dan malaria
5. Makroskopik (Kulit Pule)
Kulit batang dan cabang terdiri dari potongan-potongan menggulung atau kadang-kadang berbentuk pipa, tebal sampai lebih kurang 3 mm. Permukaan luar sangat kasar, tidak rata. Mudah mengelupas, banyak retak-retak membujur dan melintang, warna permukaan hijau kelabu, coklat mudah atau coklat kehitaman, intisel berbentuk lonjong, warna putih kelabu. Terletak melintang. Permukaan dalam bergaris halus, juga terdapat retak-retak melintang, warna permukaan kuning kecoklatan sampai coklat kelabu tua. Mudah dipatahkan, bekas patahan kasar dan agak berserat.
6. Mikroskopik (Kulit Pule)
a. Jaringan gabus
b. Jaringan gabus dengan sel membatu
c. Sel parenkim korteks mengandung butir pati
d. Hablur kalsium oksalat berbentuk prisma
e. Butir pati berbentuk bulat, umumnya butir pati tunggal, kadang majemuk.
f. Korteks bagian dalam dengan sel batu
g. Saluran getah, serabut, jaringan floem, dan jari-jari empulur.
Baca juga : Buku Siswa Pengukuran dan Perpetaan Digital SMK Kelas 12 Semester 6 Kurikulum 13
7. Ramuan Obat Tradisional
- Kulit (lapisan dalam digosok dengan air, obat dalam): sebagai tonikum; ditambah air jeruk dan air sedikit. Ekspektoran, amarum (ditambah cuka): pada perut kembung dan ginjal yang membesar, (ditambah daun kelinci daun sembung dan air) sebagai febrifugum: dibuat bersih, direbus dengan cuka dalam panci tertutup ditambah, kunyit, gula, dan biji pala, obat penyakit kulit. Daun: obat sifilis, obat sakit usus, obat cacing, obat diare menahun, disentri, obat diabetes, dan malaria.
- Demam; kulit batang pulai sebanyak 3 g dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, kemudian dinginkan dan disaring, tambahkan 1 sendok makan madu dan diaduk merata, diminum. Atau kulit batang bagian dalam diremas-remas dengan daun kelici (Caesalpinia crista Linn.) dan daun sembung, tambahkan sedikit air, kemudian diperas dan saring, diminum.
- Malaria; kulit batang pulai yang sudah digiling menjadi bubuk sebanyak 2 sendok makan, rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, dinginkan dan disaring, diminum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh. Selama minum obat ini, hindari makanan yang asam dan pedas. Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai hitam.
- Memperkuat lambung; kulit batang pulai lapisan sebelah dalam diremas-remas dalam air, kemudian air remasan diminum.
- Perut kembung, limpa membesar; kulit batang pulai bagian dalam diremas-remas dengan air dicampur cuka, lalu diminum.
- Darah tinggi; kulit batang pulai 1/4 jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing-masing 1/4 genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari, semua dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas, dinginkan dan disaring, dibagi untuk 3 kali minum.
Baca juga : Hail Cannon, Meriam Pengendali Cuaca
- Kencing manis/Diabetes mellitus; kulit batang pulai sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa ½ gelas, dinginkan dan disaring, minum 1/2 jam sebelum makan, sehari 2 kali.
- Borok bernanah; daun pulai kering digiling menjadi serbuk, taburkan pada borok bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Posting Komentar untuk "Khasiat Pule (Alstonia Scholaris), Manfaat Obat Malaria, Nyeri dan Penyakit Kulit"