Manfaat Jinten (Trachyspermum Roxburghianum) untuk Obat Tradisional
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae (Umbelliferae)
Genus: Trachyspermum
Spesies: T. roxburghianum
Nama binomial :Trachyspermum roxburghianum
Sinonim :
T. involucratum Wolff non Marie, Carum roxburghianum Benth ex Kurz
Jinten (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. Rasanya lebih dekat kepada kelabat atau klabet daripada jenis rempah lain
Rempah yang bentuknya mungil ini memiliki aroma pedas dan wangi yang khas. Banyak dipakai dalam hidangan tradisionla juga Mediterania Timur dan India. Meskipun mungil memiliki kandungan nutrsisi hebat untuk kesehatan. Jinten adalah jenis rempah kering dari keluarga peterseli. Tinggi tanamannya sekitar 30-50 cm. Tanaman herbal tahunan ini memiliki batang yang bercabang ramping dan berdaun menyirip. Sedangkan biji jinten bentuknya lonjong panjang, berwarna kuning kecoklatan.
Baca juga : Sifat Karbohidrat Berdasarkan Struktur dan Gugus Fungsi
Mulanya dibudidayakan diwilayah Iran dan Mediterania sejak zaman Yunani kuno. Namun pada abad pertengahan jinten muklai disukai orang Eropa kecuali di Spanyol dan Malta. Dalam masakan Persia, jinten hitam dan jinten hijau banyak digunakan.
Menurut USDA (United State Department of Agriculture), jinten memiliki kandungan kalori sebanyak 22 kkal, 1,34 g lemak, 2,63 g karbohidrat, 0,6 g serat dan 0,25 g protein per sendok teh. Biji-bijian ini kaya akan zat besi yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu menyusui dan wanita hamil. Jinten juga dapat mencegah gangguan pencernaan, perut kembung, diare, mual dan morning sickness. Karena memiliki sifat antiseptik, dapat membantu menyembuhkan masuk angin. Tidak hanya itu jika sedang batuk bisa diredakan dengan makan jinten. Lendir yang melekat dalam tenggorokan akan mudah keluar.
Mulanya dibudidayakan diwilayah Iran dan Mediterania sejak zaman Yunani kuno. Namun pada abad pertengahan jinten muklai disukai orang Eropa kecuali di Spanyol dan Malta. Dalam masakan Persia, jinten hitam dan jinten hijau banyak digunakan.
Menurut USDA (United State Department of Agriculture), jinten memiliki kandungan kalori sebanyak 22 kkal, 1,34 g lemak, 2,63 g karbohidrat, 0,6 g serat dan 0,25 g protein per sendok teh. Biji-bijian ini kaya akan zat besi yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu menyusui dan wanita hamil. Jinten juga dapat mencegah gangguan pencernaan, perut kembung, diare, mual dan morning sickness. Karena memiliki sifat antiseptik, dapat membantu menyembuhkan masuk angin. Tidak hanya itu jika sedang batuk bisa diredakan dengan makan jinten. Lendir yang melekat dalam tenggorokan akan mudah keluar.
Untuk menyembuhkan masuk angin dan menjaga sistem pencernaan, rebuslah segenggam jinten dengan air hingga mendidih lalu saring. Minumlah selagi masih hangat. Di bagian selatan India, air rebusan jinten biasa dihirup dan menjadi minuman sehari-hari. Karena biji jinten juga dipercaya dapat merangsang sekrersi enzim pankreas untuk membantu penyerapan nutrisi. Selain itu juga dapat meningkatkan kesehatan hati untuk musnahkan racun yang ada di dalam tubuh.
Baca juga : Buku Guru dan Siswa PJOK Kelas 9 Revisi 2018
Posting Komentar untuk "Manfaat Jinten (Trachyspermum Roxburghianum) untuk Obat Tradisional"