Pare (Momordica Charantia), Penyebaran, Manfaat dan Khasiat
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Violales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Momordica
Jenis : Momordica charantia
Nama latin : Momordica charantia
Nama Inggris : Bitter gourd
Nama Indonesia : Pare
Nama daerah : Peria (Melayu)
Deskripsi
Pare merupakan tanaman semak, tumbuhan yang menjalar atau memanjat, serta berbau tidak enak. Batang tanaman pare memiliki lima rusuk dengan panjang 2-5 m, batang yang muda memiliki rambut cukup rapat. Daun tunggal, berbentuk membulat dengan pangkal bentuk jantung, garis tengah 4-7 cm.
Bunga Pare dibedakan menjadi bunga jantan dan bunga betina, bunga jantan memiliki benang sari berjumlah tiga, kepala sari berwarna oranye, semula bergandengan menjadi satu tetapi kemudian lepas; ruang sari berbentuk seperti huruf S. Bunga betina berbentuk sisik, bakal buah berparuh panjang, berduri halus, dan berambut panjang; putik berjumlah 3 buah berlekuk dua ke dalam dan satu diantaranya utuh.Buah tipe peppo (seperti ketimun) memanjang, berbenjol tidak beraturan dengan tiga katup yang panjangnya 5-7 cm, panjang buah dapat mencapai 30 cm. Biji tanaman pare berwarna coklat kekuningan pucat memanjang
Baca juga : Fakta Tentang Kerupuk Tulang Ikan
Tanaman pare merupkan tanaman asli dari daerah tropis Afrika dan subtropis Asia serta Australia. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh belahan dunia khususnya yang beriklim tropis dan subtropis. Di Indonesia tanaman ini di temukan di Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan.Biasanya ditanam di lahan pekarangan/ tegalan/ sawah bekas padi sebagai tanaman sela pada musim kemarau.
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu. Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen.
Penyebaran
Tanaman pare merupkan tanaman asli dari daerah tropis Afrika dan subtropis Asia serta Australia. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh belahan dunia khususnya yang beriklim tropis dan subtropis. Di Indonesia tanaman ini di temukan di Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan.Biasanya ditanam di lahan pekarangan/ tegalan/ sawah bekas padi sebagai tanaman sela pada musim kemarau.
Manfaat
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu. Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen.
Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sementara itu, akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Peria juga dapat merangsang nafsu makan,menyembuhkan penyakit kuning,memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. Selain itu, peria juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli sehingga berpotensi mampu mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi risiko terkena serangan jantung ataupun infeksi virus. Daun peria juga bermanfaat untuk menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan demam, mengeluarkan cacing kremi, serta dapat menyembuhkan batuk.
Baca juga : Panduan Orang Tua dalam Mengawasi Media Sosial untuk Anak
Ekstrak biji peria selain digunakan sebagai bahan obat, ternyata juga dapat digunakan sebagai pembasmi larva alami yang merugikan seperti larva Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Ekstrak biji peria selain digunakan sebagai bahan obat, ternyata juga dapat digunakan sebagai pembasmi larva alami yang merugikan seperti larva Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Posting Komentar untuk "Pare (Momordica Charantia), Penyebaran, Manfaat dan Khasiat"