Cara Mencegah dan Mengobati Gangguan Haid atau Menstruasi PCOS
Pengobatan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Dikarenakan hiperinsulinemia dan resistensi terhadap insulin dapat mempengaruhi terjadinya hiperandrogenisme, obat-obat yang dapat memperbaiki resistensi insulin dan menurunkan tingkat sirkulasi insulin dapat dipergunakan untuk pasien Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau masalah kesehatan yang mempengaruhi siklus menstruasi wanita
Jenis obat ini yang paling banyak dilakukan penelitian dan dipergunakan untuk penderita PCOS adalah metformin. Metformin sangat baik dipakai untuk penderita PCOS, terutama yang resisten terhadap Clomiphene Citrate. Dalam beberapa penelitian dilaporkan bahwa pemakaian metformin untuk penderita PCOS dapat memperbaiki siklus menstruasi dan juga meningkatkan sensitivitas reaksi obat untuk induksi ovulasi, terutama pada penderita yang resisten terhadap Clomiphene Citrate (CC).
Baca juga : Anggrek Ungu (Acriopsis Javanica), Obat Mujarab Menurunkan Demam Tinggi
Walaupun pemakaian metformin pada penderita PCOS begitu popular, akan tetapi sampai saat ini belum ada suatu konsensus mengenai dosis, cara dan lamanya pemberian pengobatan. Banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang pemakaian metformin pada penderita PCOS, akan tetapi regimen pengobatannya sangat bervariasi. Metformin yang biasa digunakan dalam penelitian adalah metformin immediate-realease (IR) yang memerlukan pemberian minimal 2 sampai 3 kali sehari. Dengan cara pemberian ini, banyak terdapat efek samping yang dikeluhkan oleh penderita, terutama yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati dan diare. Banyak cara yang digunakan untuk mengatasi efek samping ini seperti menaikan dosis obat secara bertahap, mengurangkan frekuensi pemberian dengan pemakaian dosis yang lebih tinggi.
Banyak penelitian penggunaan metformin pada penderita PCOS yang dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap. Pada suatu konsensus di Thessaloniki, penggunaan metformin untuk penderita PCOS dianjurkan dimulai dari dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap yaitu 1 kali sehari untuk minggu pertama, 2 kali sehari untuk minggu kedua dan seterusnya 3 kali sehari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek samping dari metformin.
Selain efek samping tersebut diatas, cara pemberian metformin IR yang memerlukan pemberian sampai 3 kali sehari juga dapat menurunkan kepatuhan penderita dalam pengobatan ini sehingga dapat menurunkan efektifitasnya. Pada saat ini telah dihasilkan metformin yang dilepaskan secara perlahan-lahan (sustained release form of metformin = extended-release) yang dinamakan metformin XR. Dalam penelitian obat ini mempunyai efektifitas yang sebanding dengan metformin IR akan tetapi dengan profil efek samping yang sama dibandingkan dengan placebo.
Walaupun dengan dosis kecil 500 mg sehari, metformin XR masih efektif untuk memperbaiki resistensi insulin dan hiperinsulinemia. Selain efek samping yang minimal, pemakaian metformin XR juga sangat sederhana yaitu dengan pemberian satu kali sehari.
1) Pencegahan Primordial
2) Pencegahan Primer
b. Tidak merokok.
c. Membatasi konsumsi makanan olahan seperti sereal, jus dll.
d. Membatasi makanan yang mengandung gula atau tambahan gula seperti permen, kue, minuman manis, soda dll.
e. Diet sehat dengan konsumsi biji-bijian, buah dan sayuran, produk susu non fat dll.
f. Manajemen stress, depresi dan rasa cemas
4) Pencegahan Tersier
Obat - obatan medikamentosa untuk melancarkan haid dengan pil KB. PIl KB juga dapat mengurangi resiko perdarahan abnormal dan kanker rahim. Untuk memicu ovulasi dengan Clomiphene citrate dan FSH. Untuk menghilangkan hirsutisam dan jerawat dengan pil KB (Cyproterone acetate), Spironolactone dan flutamide. Untuk menurunkan insulin darah dengan Metformin. Operasi. Bila medikamentosa tidak efektif memicu ovulasi, maka dokter akan melakukan tindakan operatif untuk membuat lobang2 di dinding ovarium dengan laser (laparoscopic ovarian drilling)
Walaupun pemakaian metformin pada penderita PCOS begitu popular, akan tetapi sampai saat ini belum ada suatu konsensus mengenai dosis, cara dan lamanya pemberian pengobatan. Banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang pemakaian metformin pada penderita PCOS, akan tetapi regimen pengobatannya sangat bervariasi. Metformin yang biasa digunakan dalam penelitian adalah metformin immediate-realease (IR) yang memerlukan pemberian minimal 2 sampai 3 kali sehari. Dengan cara pemberian ini, banyak terdapat efek samping yang dikeluhkan oleh penderita, terutama yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati dan diare. Banyak cara yang digunakan untuk mengatasi efek samping ini seperti menaikan dosis obat secara bertahap, mengurangkan frekuensi pemberian dengan pemakaian dosis yang lebih tinggi.
Banyak penelitian penggunaan metformin pada penderita PCOS yang dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap. Pada suatu konsensus di Thessaloniki, penggunaan metformin untuk penderita PCOS dianjurkan dimulai dari dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap yaitu 1 kali sehari untuk minggu pertama, 2 kali sehari untuk minggu kedua dan seterusnya 3 kali sehari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek samping dari metformin.
Selain efek samping tersebut diatas, cara pemberian metformin IR yang memerlukan pemberian sampai 3 kali sehari juga dapat menurunkan kepatuhan penderita dalam pengobatan ini sehingga dapat menurunkan efektifitasnya. Pada saat ini telah dihasilkan metformin yang dilepaskan secara perlahan-lahan (sustained release form of metformin = extended-release) yang dinamakan metformin XR. Dalam penelitian obat ini mempunyai efektifitas yang sebanding dengan metformin IR akan tetapi dengan profil efek samping yang sama dibandingkan dengan placebo.
Walaupun dengan dosis kecil 500 mg sehari, metformin XR masih efektif untuk memperbaiki resistensi insulin dan hiperinsulinemia. Selain efek samping yang minimal, pemakaian metformin XR juga sangat sederhana yaitu dengan pemberian satu kali sehari.
Pencegahan
1) Pencegahan Primordial
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga untuk menunjang kebutuhan masyarakat akan olahraga dan memfasilitasi upaya pencegahan obesitas.
- Kebijakan akan bahan pangan pemanis buatan
- Health promotion : penyuluhan, sosialisasi dan edukasi kesehatan
- Specific protection :
b. Tidak merokok.
c. Membatasi konsumsi makanan olahan seperti sereal, jus dll.
d. Membatasi makanan yang mengandung gula atau tambahan gula seperti permen, kue, minuman manis, soda dll.
e. Diet sehat dengan konsumsi biji-bijian, buah dan sayuran, produk susu non fat dll.
f. Manajemen stress, depresi dan rasa cemas
3) Pencegahan Sekunder
a. Anamnesis, tanya jawab tentang keluhan anda seperti gangguan haid, kesuburan, kegemukan dan sebagainya.
b. Pemeriksaan fisik, khususnya tanda-tanda hirsutisme dan jerawat
c. Pemeriksaan laboratorium, antara lain kadar hormone FSH, LH, testosteron dan insulin
d. Pemeriksaan USG untuk medeteksi adanya kista di ovarium
a. Mengatur siklus haid agar kembali teratur
b. Memperbaiki kesuburan
c. Menghilangkan gejala hirsutism dan jerawat
d. Mengendalikan obesitas
e. Menurunkan kadar insulin darah
f. Mencegah komplikasi jangka panjang
- Early diagnosis;
a. Anamnesis, tanya jawab tentang keluhan anda seperti gangguan haid, kesuburan, kegemukan dan sebagainya.
b. Pemeriksaan fisik, khususnya tanda-tanda hirsutisme dan jerawat
c. Pemeriksaan laboratorium, antara lain kadar hormone FSH, LH, testosteron dan insulin
d. Pemeriksaan USG untuk medeteksi adanya kista di ovarium
- Prompt treatment :
a. Mengatur siklus haid agar kembali teratur
b. Memperbaiki kesuburan
c. Menghilangkan gejala hirsutism dan jerawat
d. Mengendalikan obesitas
e. Menurunkan kadar insulin darah
f. Mencegah komplikasi jangka panjang
4) Pencegahan Tersier
- Kuratif :
Obat - obatan medikamentosa untuk melancarkan haid dengan pil KB. PIl KB juga dapat mengurangi resiko perdarahan abnormal dan kanker rahim. Untuk memicu ovulasi dengan Clomiphene citrate dan FSH. Untuk menghilangkan hirsutisam dan jerawat dengan pil KB (Cyproterone acetate), Spironolactone dan flutamide. Untuk menurunkan insulin darah dengan Metformin. Operasi. Bila medikamentosa tidak efektif memicu ovulasi, maka dokter akan melakukan tindakan operatif untuk membuat lobang2 di dinding ovarium dengan laser (laparoscopic ovarian drilling)
- Rehabilitatif pemulihan kembali pada pasien baik berupa dukungan moral, sosial maupun fisik.
Posting Komentar untuk "Cara Mencegah dan Mengobati Gangguan Haid atau Menstruasi PCOS"