Ciri-ciri Khusus Pisces (Ikan), Bentuk Badan, Tubuh, Mulut, Sisik, Sirip dan Rangka Tulang
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Dalam buku Ichtyologi, karangan Lagler dkk, dicantumkan bahwa dalam Jordan (1923), ikan-ikan yang masih hidup sampai sekarang dikelompokkan menjadi tiga kelas; Marsibranchii, Elasmobranchii dan Pisces. Menurut regan (1929) ikan-ikan itu dikelompokkan menjadi tiga tiga kelas; Marsiphobranchii, selachii dan Pisces. Sedang menurut Berg (1940) ikan-ikan yang masih hidup dikelompokkan menjadi enak kelas; Petromyzontes, Myxini, Elasmobranchii, Holocephali, Dipnoi dan Telostomi. Menurut Romer (1959), ikan-ikan itu dikelompokkan menjadi tiga kelas; Agnatha, Chondroichtyes, dan Osteichtyes.
Dalam buku Ichtyologi, karangan Lagler dkk, dicantumkan bahwa dalam Jordan (1923), ikan-ikan yang masih hidup sampai sekarang dikelompokkan menjadi tiga kelas; Marsibranchii, Elasmobranchii dan Pisces. Menurut regan (1929) ikan-ikan itu dikelompokkan menjadi tiga tiga kelas; Marsiphobranchii, selachii dan Pisces. Sedang menurut Berg (1940) ikan-ikan yang masih hidup dikelompokkan menjadi enak kelas; Petromyzontes, Myxini, Elasmobranchii, Holocephali, Dipnoi dan Telostomi. Menurut Romer (1959), ikan-ikan itu dikelompokkan menjadi tiga kelas; Agnatha, Chondroichtyes, dan Osteichtyes.
Baca juga : Buku Teknik Pemesinan CNC Dasar SMK Kelas 12 Semester 5
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.
Pada garis besarnya tubuh ikan dapat dibagi atas menjadi tiga bagian, yakni kepala, badan dan ekor. Lebih jelasnya bagian tubuh ikan dapat dilihat pada Gambar 1.
Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Misalnya, sebagai hewan air ikan harus dapat mengetahui kekuatan maupun arus laut, karenanya ikan dilengkapi dengan organ linea lateralis.
Menurut Saanin (1968), untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan sifat-sifat, tanda-tanda, dan bentuk atau bagian dari tubuh ikan. Sirip ikan adalah hal pertama yang harus diperhatikan dalam proses identifikasi. Setelah itu, perbandingan antara panjang, lebar, tinggi bagian tubuh ikan. Bentuk garis rusak dan jumlah sisik yang membentuk garis rusak, bentuk gigi beserta susunannya, dan tulang insang juga perlu diperhatikan.
Sisik secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai. Dalam ilmu zoologi, sisik (Ingg. scale, Gr. lepid, dan Lat. squama) umumnya merujuk kepada keping-keping kecil yang kaku, yang tumbuh di kulit binatang sebagai pelindung tubuhnya. Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni:
1. Sisik kosmoid (cosmoid); Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
Baca juga : Buku Pengukuran dan Perpetaan Digital SMK Kelas12 Semester 5
2. Sisik ganoid; Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3. Sisik plakoid; Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4. Sisik leptoid; Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5. Sisik sikloid; Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6. Sisik ktenoid; sisik ini bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri (lebih jelasnya lihat Gambar 2).
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar.
Pada sisik ikan dikenal istilah garis rusuk (linea lateralis) yaitu gambaran seperti garis yang terdapat pada kedua sisi tubuh ikan, dibentuk oleh deretan pori-pori pada sisik-sisik. Pori ini menandai letak sel-sel sensoris di dalam sistem acusticol-lateralis yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Cara menghitung sisik pada ikan adalah sebagai berikut.
1) Jumlah sisik pada gurat sisi merupakan jumlah pori-pori pada gurat sisi atau jika gurat sisi tidak sempurna atau tidak ada, maka jumlah sisik yang dihitung adalah jumlah sisik yang biasa ditempati gurat sisi atau disebut deretan sisik sepanjang sisi badan. Penghitungan sisik ini dimulai dari sisik yang menyentuh tulang bahu hingga pangkal ekor.
2) Jumlah sisik melintang badan merupakan jumlah baris sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung atau sirip punggung pertama dan antara gurat sisi dan awal sirip dubur. Sisik yang terdapat di depan awal sirip punggung dan sirip dubur dihitung ½.
3) Jumlah sisik di depan sirip punggung meliputi semua sisik di pertengahan punggung antara insang dan awal sirip punggung.
4) Jumlah sisik di sekeliling batang ekor meliputi jumlah baris sisik yang melingkari batang ekor pada bidang yang tersempit.
5) Jumlah sisik di sekeliling dada merupakan jumlah sisik di depan sirip punggung yang melingkari dada.
Bentuk-bentuk mulut pada ikan terletak pada bagian ventral atau terletak pada terminal. Bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut (lihat Gambar 3). Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikanikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton.
Sirip ikan pada umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Macam-macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut.
Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, apabila lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan lembar bagian ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu bentuk kebalikannya. Deskripsi dari bentuk-bentuk sirip ikan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bentuk membulat; apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)
b. Bentuk bersegi atau tegak; apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga -ventral, contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)
c. Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal; apabila terdapat lekukan dangkal antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tambakan (Helostoma temminckii).
d. Bentuk bulan sabit; apabila ujung dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing, sedangkan bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat lekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus sp.)
e. Bentuk bercagak; apabila terdapat lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tawes (Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
f. Bentuk meruncing; apabila pinggiran sirip ekor berbentuk tajam (meruncing), contoh ikan belut (Monopterus albus).
g. Bentuk lanset; apabila pinggirn sirip ekor pada pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh ikan bloso (Glossogobius sp.)
Ikan tulang rawan dan ikan tulang keras pada dasranya mempunyai sirip pektoral dan sirip pelvik berpasanagn ditambah sebuah sirip medial dan sirip kaudal. Ekor ikan tulang rawan dalam hal ini adalah ikan hiu pada umumnya bertipe heteroserkal, sedangkan pada ikan tulang keras terdapat banyak perbedaan bentuk, posisi, maupun jumlah sirip (lihat Gambar 4).
Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung. Pada ikan bersisirp punggung tunggal, umumnya jari-jari bagian depan (1-40) tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari dibelakangnya lunak atau bersekat dan umumnya bercabang. Pada ikan yang memiliki dua sirip punggung, bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian depan diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat umumnya bercabang. Pada beberapa famili (suku) dua sirip punggungnya mungkin bersatu atau bergabung.
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam, yakni rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll) dan rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.
Ciri Khusus Pada Pisces
- Bagian-Bagian Badan Ikan
Pada garis besarnya tubuh ikan dapat dibagi atas menjadi tiga bagian, yakni kepala, badan dan ekor. Lebih jelasnya bagian tubuh ikan dapat dilihat pada Gambar 1.
- Bentuk Tubuh Ikan
Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Misalnya, sebagai hewan air ikan harus dapat mengetahui kekuatan maupun arus laut, karenanya ikan dilengkapi dengan organ linea lateralis.
Menurut Saanin (1968), untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan sifat-sifat, tanda-tanda, dan bentuk atau bagian dari tubuh ikan. Sirip ikan adalah hal pertama yang harus diperhatikan dalam proses identifikasi. Setelah itu, perbandingan antara panjang, lebar, tinggi bagian tubuh ikan. Bentuk garis rusak dan jumlah sisik yang membentuk garis rusak, bentuk gigi beserta susunannya, dan tulang insang juga perlu diperhatikan.
Baca juga : Buku Kontrol Elektro Pneumatik SMK Kelas 12 Semester 5
Jenis-jenis ikan dasar perairan memiliki paling banyak keragaman bentuk diantara jenis ikan lainnya untuk beradaptasi. Kebanyakan mereka berkepala gepeng dengan bentuk mulut bermacam-macam, tergantung dari letak makanannya. Sirip yang paling banyak berperan adalah sirip perut untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berada pada dasar perairan. Pergerakan yang dilakukan sangat minim, sehingga sirip-sirip lainnya tidak begitu berperan (Moyle dan Cech, 1988, disintasi oleh Yustiana, 2004).
Bentuk predator aktif adalah bentuk ikan yang paling banyak dikenal orang, yaitu dengan bentuk mulut diujung kepala dan ekor bulan sabit. Umumnya dapat bergerak sangat cepat untuk bermigrasi dan menangkap mangsa, misalnya adalah ikan tuna, hiu, dan kakap (Raharjo dan Sanusi, 1982).
Menurut Raharjo (1980), secara garis besar bentuk-bentuk tubuh ikan dapat dikelompokkan kedalam bentuk sebagai berikut :
1. Pipih mendatar
Bentuk ini umumnya terdapat pada ikan yang berbentuk lidah dan tergolong sebagai ikan non bilateral simetri.
2. Terpedo/Streamline
Tinggi tubuh ikan hampir sama dengan lebarnya dan kedua ujungnya hampir meruncing apabila jenis ikan ini dilihat dari depan maka akan menyerupai lingkaran yang sempurna.
3. Pipih (Compressed)
Tubuh ikan berbentuk pipih tetapi tidak berbentuk datar, mulai dari kepala sampai batang ekor. Lebar tubuhnya lebih pendek dari tingginya, ikan tersebut berbentuk pipih secar vertikal.
4. Pipih (Depressed)
Tubuh ikan berbentuk pipih secara horizontal, lebar tubuh lebih panjang dari tingginya. Contohnya adalah ikan pari (Aetobatis narinari).
5. Bentuk ular
Tubuh ikan berbentuk bulat memanjang seperti ular dengan ukuran panjang tubuh dapat mencapai duapuluh kali tingginya. Contohnya adalah Congresox talabon
6. Bentuk pipa
Tubuh ikan ini berbentuk bulat panjang seperti bentuk pipa. Contohnya adalah ikan Snipeel/cucut telinga buaya.
7. Bentuk pita
Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang, dan hampir menyerupai bentuk pita. Contohnya adalah ikan layur (Trichiurus savala).
8. Bentuk panah
Tubuh ikan berbentuk seperti anak panah, kepala lancip atau meruncing, badan memanjang kebelakang dengan bentuk yang hampir seimbang dan ekor bercagak. Contohnya adalah ikan alu-alu/todak (Sphyraena jello)
9. Bentuk Bola
Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai bola. Contohnya adalah ikan buntal (Diodon histrik)
10. Bentuk Kotak
Bagian kepala dan badan ikan hamper menyerupai kotak segi empat. Contohnya adalah ikan buntal (Tetraodon Sp.).
11. Bentuk kepala picak dan badan pipih (bentuk seperti lele)
Ikan ini mempunyai bentuk kepala hamper pipih mendatar secara horizontal dan badannya berbentuk compressed. Contohnya adalah ikan lele (Clarias batrachus).
Jenis-jenis ikan dasar perairan memiliki paling banyak keragaman bentuk diantara jenis ikan lainnya untuk beradaptasi. Kebanyakan mereka berkepala gepeng dengan bentuk mulut bermacam-macam, tergantung dari letak makanannya. Sirip yang paling banyak berperan adalah sirip perut untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berada pada dasar perairan. Pergerakan yang dilakukan sangat minim, sehingga sirip-sirip lainnya tidak begitu berperan (Moyle dan Cech, 1988, disintasi oleh Yustiana, 2004).
Bentuk predator aktif adalah bentuk ikan yang paling banyak dikenal orang, yaitu dengan bentuk mulut diujung kepala dan ekor bulan sabit. Umumnya dapat bergerak sangat cepat untuk bermigrasi dan menangkap mangsa, misalnya adalah ikan tuna, hiu, dan kakap (Raharjo dan Sanusi, 1982).
Menurut Raharjo (1980), secara garis besar bentuk-bentuk tubuh ikan dapat dikelompokkan kedalam bentuk sebagai berikut :
1. Pipih mendatar
Bentuk ini umumnya terdapat pada ikan yang berbentuk lidah dan tergolong sebagai ikan non bilateral simetri.
2. Terpedo/Streamline
Tinggi tubuh ikan hampir sama dengan lebarnya dan kedua ujungnya hampir meruncing apabila jenis ikan ini dilihat dari depan maka akan menyerupai lingkaran yang sempurna.
3. Pipih (Compressed)
Tubuh ikan berbentuk pipih tetapi tidak berbentuk datar, mulai dari kepala sampai batang ekor. Lebar tubuhnya lebih pendek dari tingginya, ikan tersebut berbentuk pipih secar vertikal.
4. Pipih (Depressed)
Tubuh ikan berbentuk pipih secara horizontal, lebar tubuh lebih panjang dari tingginya. Contohnya adalah ikan pari (Aetobatis narinari).
5. Bentuk ular
Tubuh ikan berbentuk bulat memanjang seperti ular dengan ukuran panjang tubuh dapat mencapai duapuluh kali tingginya. Contohnya adalah Congresox talabon
6. Bentuk pipa
Tubuh ikan ini berbentuk bulat panjang seperti bentuk pipa. Contohnya adalah ikan Snipeel/cucut telinga buaya.
7. Bentuk pita
Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang, dan hampir menyerupai bentuk pita. Contohnya adalah ikan layur (Trichiurus savala).
8. Bentuk panah
Tubuh ikan berbentuk seperti anak panah, kepala lancip atau meruncing, badan memanjang kebelakang dengan bentuk yang hampir seimbang dan ekor bercagak. Contohnya adalah ikan alu-alu/todak (Sphyraena jello)
9. Bentuk Bola
Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai bola. Contohnya adalah ikan buntal (Diodon histrik)
10. Bentuk Kotak
Bagian kepala dan badan ikan hamper menyerupai kotak segi empat. Contohnya adalah ikan buntal (Tetraodon Sp.).
11. Bentuk kepala picak dan badan pipih (bentuk seperti lele)
Ikan ini mempunyai bentuk kepala hamper pipih mendatar secara horizontal dan badannya berbentuk compressed. Contohnya adalah ikan lele (Clarias batrachus).
- Bentuk Sisik Ikan
Sisik secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai. Dalam ilmu zoologi, sisik (Ingg. scale, Gr. lepid, dan Lat. squama) umumnya merujuk kepada keping-keping kecil yang kaku, yang tumbuh di kulit binatang sebagai pelindung tubuhnya. Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni:
1. Sisik kosmoid (cosmoid); Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
Baca juga : Buku Pengukuran dan Perpetaan Digital SMK Kelas12 Semester 5
2. Sisik ganoid; Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3. Sisik plakoid; Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4. Sisik leptoid; Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5. Sisik sikloid; Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6. Sisik ktenoid; sisik ini bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri (lebih jelasnya lihat Gambar 2).
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar.
Pada sisik ikan dikenal istilah garis rusuk (linea lateralis) yaitu gambaran seperti garis yang terdapat pada kedua sisi tubuh ikan, dibentuk oleh deretan pori-pori pada sisik-sisik. Pori ini menandai letak sel-sel sensoris di dalam sistem acusticol-lateralis yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Cara menghitung sisik pada ikan adalah sebagai berikut.
1) Jumlah sisik pada gurat sisi merupakan jumlah pori-pori pada gurat sisi atau jika gurat sisi tidak sempurna atau tidak ada, maka jumlah sisik yang dihitung adalah jumlah sisik yang biasa ditempati gurat sisi atau disebut deretan sisik sepanjang sisi badan. Penghitungan sisik ini dimulai dari sisik yang menyentuh tulang bahu hingga pangkal ekor.
2) Jumlah sisik melintang badan merupakan jumlah baris sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung atau sirip punggung pertama dan antara gurat sisi dan awal sirip dubur. Sisik yang terdapat di depan awal sirip punggung dan sirip dubur dihitung ½.
3) Jumlah sisik di depan sirip punggung meliputi semua sisik di pertengahan punggung antara insang dan awal sirip punggung.
4) Jumlah sisik di sekeliling batang ekor meliputi jumlah baris sisik yang melingkari batang ekor pada bidang yang tersempit.
5) Jumlah sisik di sekeliling dada merupakan jumlah sisik di depan sirip punggung yang melingkari dada.
- Bentuk Mulut Ikan
Bentuk-bentuk mulut pada ikan terletak pada bagian ventral atau terletak pada terminal. Bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut (lihat Gambar 3). Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikanikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton.
Baca juga : Buku Pemanenan Hasil Hutan SMK Kelas 12 Semester 5
Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel.
Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel.
- Bentuk Sirip Ekor Ikan
Sirip ikan pada umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Macam-macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut.
Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, apabila lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan lembar bagian ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu bentuk kebalikannya. Deskripsi dari bentuk-bentuk sirip ikan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bentuk membulat; apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)
b. Bentuk bersegi atau tegak; apabila pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga -ventral, contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)
c. Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal; apabila terdapat lekukan dangkal antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tambakan (Helostoma temminckii).
d. Bentuk bulan sabit; apabila ujung dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing, sedangkan bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat lekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus sp.)
e. Bentuk bercagak; apabila terdapat lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tawes (Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
f. Bentuk meruncing; apabila pinggiran sirip ekor berbentuk tajam (meruncing), contoh ikan belut (Monopterus albus).
g. Bentuk lanset; apabila pinggirn sirip ekor pada pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh ikan bloso (Glossogobius sp.)
Ikan tulang rawan dan ikan tulang keras pada dasranya mempunyai sirip pektoral dan sirip pelvik berpasanagn ditambah sebuah sirip medial dan sirip kaudal. Ekor ikan tulang rawan dalam hal ini adalah ikan hiu pada umumnya bertipe heteroserkal, sedangkan pada ikan tulang keras terdapat banyak perbedaan bentuk, posisi, maupun jumlah sirip (lihat Gambar 4).
Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung. Pada ikan bersisirp punggung tunggal, umumnya jari-jari bagian depan (1-40) tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari dibelakangnya lunak atau bersekat dan umumnya bercabang. Pada ikan yang memiliki dua sirip punggung, bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian depan diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat umumnya bercabang. Pada beberapa famili (suku) dua sirip punggungnya mungkin bersatu atau bergabung.
- Bentuk Rangka Tulang Ikan
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam, yakni rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll) dan rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan).
Baca juga : Buku Instalasi Motor Listrik SMK Kelas 12 Semester 5
Berdasarkan letaknya, terdiri atas tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk disebut rangka visceral tulang penyokong insang disebut rangka appendicular tulang penyokong sirip. Tulang-tulang penutup insang terdiri atas operculum, sub operculum – di bawah, pre operculum – di depan, dan interculum – diantara (lihat Gambar 5).
Berdasarkan letaknya, terdiri atas tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk disebut rangka visceral tulang penyokong insang disebut rangka appendicular tulang penyokong sirip. Tulang-tulang penutup insang terdiri atas operculum, sub operculum – di bawah, pre operculum – di depan, dan interculum – diantara (lihat Gambar 5).
Posting Komentar untuk "Ciri-ciri Khusus Pisces (Ikan), Bentuk Badan, Tubuh, Mulut, Sisik, Sirip dan Rangka Tulang"