Ilmu Gizi Adalah : Pengertian, Ruang Lingkup dan Sejarah Nasional dan Internasional
PENGERTIAN ILMU GIZI
Istilah “Gizi” dan “Ilmu Gizi” di Indonesia sudah dikenal sekitar tahun 1992-1955 sebagai terjemahan dari bahasa Inggris nutrition. Kata Gizi berasal dari bahasa Arab “Ghidza” yang artinya makanan dan menurut dialek Mesir, Ghidza dibaca Ghidzi, selain itu sebagian orang menterjemahkan nutrition dengan mengejanya sebagai nutrisi, terjemahan ini terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia Badudu-Zein, 1994.
Konsep Gizi yang menyatakan bahwa manusia memerlukan zat-zat tertentu dari makanan dalam jumlah tertentu juga, pada dasarnya adalah konsep abad modern. Oleh karena itu gizi baru diakui sebagai ilmu pengetahuan (sain) pada awal abad ke-20, setelah ada penemuan bidang ilmu lain khususnya di bidang ilmu kimia, faal, dan penemuan macam-macam vitamin, protein, dan gizi lainnya.
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari organisme hidup dalam mengambil dan mengolah zaat padat dan cair dari makanan yang diperlukan tubuh untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan berungsinya organ-organ tubuh dan untuk menghasilkan energi. Ada juga yang mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan yang optimal. Pada dasarnya pengertian ilmu gizi dasar (basic principal of nutrition) adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan zat gizi, proses pencernaan, metabolisme, dan penyerapannya dalam tubuh, fungsi dan berbagai akibat kekurangan serta kelebihan bagi seseorang.
Baca juga : Temulawak, Kandungan Kurmukin, Sifat Kimia dan Stabilitas
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan manusia, tetapi sekarang kata gizi mempunyai pengertian yang lebih luas karena disamping untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi dikaitkan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktifitas kerja, sehingga apbila dikaji lebih dalam maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup gizi cukup luas. Perhatian ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan, pasca panen, konsumsi makanan dan cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat/ sakit. Ilmu gizi erat kaitannya dengan agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, fisiologi, biologi dan kedokteran, antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi. WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi menjadi 3 yaitu : Kelompok gizi biologik dan metabolik, kelompok gizi perorangan dari gizi masyarakat.
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan manusia, tetapi sekarang kata gizi mempunyai pengertian yang lebih luas karena disamping untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi dikaitkan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktifitas kerja, sehingga apbila dikaji lebih dalam maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup gizi cukup luas. Perhatian ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan, pasca panen, konsumsi makanan dan cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat/ sakit. Ilmu gizi erat kaitannya dengan agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, fisiologi, biologi dan kedokteran, antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi. WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi menjadi 3 yaitu : Kelompok gizi biologik dan metabolik, kelompok gizi perorangan dari gizi masyarakat.
Pengertian gizi :
1) Lusk (1931)
Nutrition baybe depend as the sum of prosesses concerned in the growth, maintenance & repair of the living body as a whole or its constituent part.
2) Mary Swart (1935)
Nutrition deals with the scientific laws governing the requirement of human being, for maintenance, grosth, activity, reproduction & lactation.
3) Thod Hunter (1967)
a. Sama dengan Mary Swart
b. All the makes man healthy functioning, creative human being through well chosen diet
Beberapa pengertian dalam ilmu gizi :
1. Zat gizi (nutrition)
Adalah zat kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya.
2. Pangan
Adalah bahan-bahan yang dapat dimakan sehari-hari yang berguna untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja dan penggantian jaringan yang rusak.
3. Makanan
Adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi/ unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh yang akan berguna bila masuk dalam tubuh.
4. Intake Makanan (asupan makanan)
Adalah semua makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh seseorang dalam jangka waktu tertentu.
5. Kebutuhan Gizi
Adalah banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan agar seseorang hidup sehat.
6. Kecukupan Gizi (RDA= Recommended Dietary Allowances)
Adalah jumlah masing-masing zat gizi yang sebaiknya dipenuhi seseorang agar hampir sekitar 95% populasi hidup sehat.
7. Tingkat Kecukupan Gizi
Adalah proporsi jumlah intake makanan terhadap kecukupan gizi
8. Status Gizi
Adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi makanan.
9. Pola Makanan
Adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih makanan sebagai akibat dari pengaruh psikologi, fisiologi, sosial dan budaya.
1. Manusia purba
Bagi manuisa purba fungsi utama dan mungkin satu-satunya dari makanan adalah untuk mempertahankan hidup, untuk itu aktifitas utama dari manusia purba adalah mencari makanan, salah satunya dengan berburu.
Fungsi utama makanan untuk mempertahankan hidup meskipun bukan fungsi satu-satunya masih berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang.
2. Abad sebelum masehi
Hipocrates (460-377 SM) berspekulasi dalam salah satu tulisannya tentang peran makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Yang sekarang ini menjadi dasar dari ilmu dietetic.
3. Abad sesusah masehi
a. Abad 16
Memasuki abad 16 berkembang doktrin tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya Carnaro yang hidup lebih dari 100 tahun (1464-1566) dan Franci Bacon (1561-1629) berpendapat bahwa “makanan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”.
1) Lusk (1931)
Nutrition baybe depend as the sum of prosesses concerned in the growth, maintenance & repair of the living body as a whole or its constituent part.
2) Mary Swart (1935)
Nutrition deals with the scientific laws governing the requirement of human being, for maintenance, grosth, activity, reproduction & lactation.
3) Thod Hunter (1967)
a. Sama dengan Mary Swart
b. All the makes man healthy functioning, creative human being through well chosen diet
Beberapa pengertian dalam ilmu gizi :
1. Zat gizi (nutrition)
Adalah zat kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya.
2. Pangan
Adalah bahan-bahan yang dapat dimakan sehari-hari yang berguna untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja dan penggantian jaringan yang rusak.
3. Makanan
Adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi/ unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh yang akan berguna bila masuk dalam tubuh.
4. Intake Makanan (asupan makanan)
Adalah semua makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh seseorang dalam jangka waktu tertentu.
5. Kebutuhan Gizi
Adalah banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan agar seseorang hidup sehat.
6. Kecukupan Gizi (RDA= Recommended Dietary Allowances)
Adalah jumlah masing-masing zat gizi yang sebaiknya dipenuhi seseorang agar hampir sekitar 95% populasi hidup sehat.
7. Tingkat Kecukupan Gizi
Adalah proporsi jumlah intake makanan terhadap kecukupan gizi
8. Status Gizi
Adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi makanan.
9. Pola Makanan
Adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih makanan sebagai akibat dari pengaruh psikologi, fisiologi, sosial dan budaya.
Sejarah Internasional
1. Manusia purba
Bagi manuisa purba fungsi utama dan mungkin satu-satunya dari makanan adalah untuk mempertahankan hidup, untuk itu aktifitas utama dari manusia purba adalah mencari makanan, salah satunya dengan berburu.
Fungsi utama makanan untuk mempertahankan hidup meskipun bukan fungsi satu-satunya masih berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang.
2. Abad sebelum masehi
Hipocrates (460-377 SM) berspekulasi dalam salah satu tulisannya tentang peran makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Yang sekarang ini menjadi dasar dari ilmu dietetic.
3. Abad sesusah masehi
a. Abad 16
Memasuki abad 16 berkembang doktrin tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya Carnaro yang hidup lebih dari 100 tahun (1464-1566) dan Franci Bacon (1561-1629) berpendapat bahwa “makanan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”.
Baca juga : Kurkumin Adalah : Pengertian, Manfaat, Khasiat, Cara Ekstraksi dan Isolasi
b. Abad 18
Pada abad 18 ilmu kimia dan biokimia mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini mengantar lahirnya ilmu gizi.
C Antone Laurent Lavosier (1743-1794)
Merupakan orang pertama yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan calorimeter dengan menggunakan quinine pig (kelinci), Lavoisier juga mengukur penggunaan O2 oleh manusia dalam keadaan puasa dan istirahat yang pada dasarnya sekaran gini dikenal denan basal metabolism, beliau juga menunjukkan bahwa konsumsi O2 meningkat di atas basal dengan menurunkan suhu, pencernaan makanan dan latihan fisik. Peningkatan konsumsi O2 setelah pencernaan makanan oleh Rubner (1902) kemudian dijelaskan sebagai pengaruh Dinamic specific Action (SDA). Lavoisier dikenal sebagai bapak kimia modern dan bapak ilmu gizi dunia.
C Leibig (1803-1973)
Seorang ahli kimia dari jerman ini menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dapat dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas atau kalori, dia menyimpulkan bahwa makanan seimbang harus mengandung protein, karbohidrat dan lemak.
C Volt (1831-1908)
Adalah murid leibig, yang merancang suatu alat yang disebut calorimeter sederhana, dia juga menyatakan bahwa metabolism protein tidak dipengaruhi oleh kerja otot dan banyaknya metabolism dalam sel menentukan banyaknya O2 yang dikonsumsi.
C Atwater (1844-1907)
Atwater meraih gelar Ph.D di bidang kimia pertanian dengan disertainya mengenai “Komposisi kimia berbagai varietas jagung Amerika”. Dengan disertai ini maka Atwater merupakan orang pertama yang mempublikasikan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Belajar dari gurunya Volt, Atwater juga mendalami pengetahuan tentang metabolism Nitrogen dan menggunakan alat calorimeter yang telah dimodifikasi dan aslinya di Jerman, dari percobaan ini ditemukan nilai energi dari karbohidrat, lemak, protein yang dikenal sebagai bapak ilmu gizi Amerika.
Perkembangan ilmu gizi di Indonesia menurut Prof. Soekirman dimulai sejak dirintis peneliti gizi pada pertengahan abad 19 di wilayah jajahan belanda. Penelitian paling tua yang dilakukan di wilayah jajahan Belanda adalah penelitian untuk mencari pengganti beras, hal ini berkaitan dengan masalah kurang pangan di Jawa antara 1851-1854 dan antara tahun ini pula dua majalah ilmiah pengetahuan dan kedokteran Belanda memuat artikel tentang penelitiankhasiat umbi-umbian di Jawa terutama Tales dan Singkong masing-masing oleh P.J Maiaar (1852) & P.H.F Fromkberg (1954).
Penelitian kedua adalah tentang penyakit beri-beri yang merintis penemuan vitamin oleh Eijkman, dalam penelitian ini Eijkman mengemukakan adanya zat anti beri-beri pada beras tumbuk.
1. Pembentukan Laboratorium Kesehatan (Get Geneskundig Laboratorium) tahun 1888
Dalam menghadapi wabah beri-beri pemerintah belanda membentuk komisi yang dipimpin Dokter Pekelharing, komisi ini disebut komisi pekelharing yang tugasnya adalah untuk meneliti beri-beri sehingga pertama-tama dibentuk suatu laboratorium kesehatan yang pada tanggal 15 Januari 1888 di Jakarta (dulu Batavia) dengan direktur pertamanya adalah Christian Eijkman.
2. Pendirian Het Institut Voor Volks Voeding tahun 1934-1954
Beberapa survey konsumsi makanan yang dilakukan antara lain survey konsumsi makanan yang pertama kali di Pasuruan tahun 1916-1919 surveyy konsumsi di Kutowinangun dan survey lain baik di Jawa maupun di luar Jawa. Beberapa penelitian seperti De Langen, Van Veev, dan Donath memprakarsai pembentukan suatu lembaga penelitian maka pada tahun 1934 didirikan lembaga penelitian makanan disebut IVV dibawah kementerian kesehatan.
Tugas pokok IVV adalah :
- Pelaksanaan penelitian gizi
- Survey makanan
- Member nasehat kepada pemerintah tentang masalah kurang gizi
- Pendidikan gizi
b. Abad 18
Pada abad 18 ilmu kimia dan biokimia mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini mengantar lahirnya ilmu gizi.
C Antone Laurent Lavosier (1743-1794)
Merupakan orang pertama yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan calorimeter dengan menggunakan quinine pig (kelinci), Lavoisier juga mengukur penggunaan O2 oleh manusia dalam keadaan puasa dan istirahat yang pada dasarnya sekaran gini dikenal denan basal metabolism, beliau juga menunjukkan bahwa konsumsi O2 meningkat di atas basal dengan menurunkan suhu, pencernaan makanan dan latihan fisik. Peningkatan konsumsi O2 setelah pencernaan makanan oleh Rubner (1902) kemudian dijelaskan sebagai pengaruh Dinamic specific Action (SDA). Lavoisier dikenal sebagai bapak kimia modern dan bapak ilmu gizi dunia.
C Leibig (1803-1973)
Seorang ahli kimia dari jerman ini menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dapat dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas atau kalori, dia menyimpulkan bahwa makanan seimbang harus mengandung protein, karbohidrat dan lemak.
C Volt (1831-1908)
Adalah murid leibig, yang merancang suatu alat yang disebut calorimeter sederhana, dia juga menyatakan bahwa metabolism protein tidak dipengaruhi oleh kerja otot dan banyaknya metabolism dalam sel menentukan banyaknya O2 yang dikonsumsi.
C Atwater (1844-1907)
Atwater meraih gelar Ph.D di bidang kimia pertanian dengan disertainya mengenai “Komposisi kimia berbagai varietas jagung Amerika”. Dengan disertai ini maka Atwater merupakan orang pertama yang mempublikasikan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Belajar dari gurunya Volt, Atwater juga mendalami pengetahuan tentang metabolism Nitrogen dan menggunakan alat calorimeter yang telah dimodifikasi dan aslinya di Jerman, dari percobaan ini ditemukan nilai energi dari karbohidrat, lemak, protein yang dikenal sebagai bapak ilmu gizi Amerika.
Sejarah Ilmu Gizi Nasional
Perkembangan ilmu gizi di Indonesia menurut Prof. Soekirman dimulai sejak dirintis peneliti gizi pada pertengahan abad 19 di wilayah jajahan belanda. Penelitian paling tua yang dilakukan di wilayah jajahan Belanda adalah penelitian untuk mencari pengganti beras, hal ini berkaitan dengan masalah kurang pangan di Jawa antara 1851-1854 dan antara tahun ini pula dua majalah ilmiah pengetahuan dan kedokteran Belanda memuat artikel tentang penelitiankhasiat umbi-umbian di Jawa terutama Tales dan Singkong masing-masing oleh P.J Maiaar (1852) & P.H.F Fromkberg (1954).
Penelitian kedua adalah tentang penyakit beri-beri yang merintis penemuan vitamin oleh Eijkman, dalam penelitian ini Eijkman mengemukakan adanya zat anti beri-beri pada beras tumbuk.
RUANG LINGKUP ILMU GIZI
1. Pembentukan Laboratorium Kesehatan (Get Geneskundig Laboratorium) tahun 1888
Dalam menghadapi wabah beri-beri pemerintah belanda membentuk komisi yang dipimpin Dokter Pekelharing, komisi ini disebut komisi pekelharing yang tugasnya adalah untuk meneliti beri-beri sehingga pertama-tama dibentuk suatu laboratorium kesehatan yang pada tanggal 15 Januari 1888 di Jakarta (dulu Batavia) dengan direktur pertamanya adalah Christian Eijkman.
2. Pendirian Het Institut Voor Volks Voeding tahun 1934-1954
Beberapa survey konsumsi makanan yang dilakukan antara lain survey konsumsi makanan yang pertama kali di Pasuruan tahun 1916-1919 surveyy konsumsi di Kutowinangun dan survey lain baik di Jawa maupun di luar Jawa. Beberapa penelitian seperti De Langen, Van Veev, dan Donath memprakarsai pembentukan suatu lembaga penelitian maka pada tahun 1934 didirikan lembaga penelitian makanan disebut IVV dibawah kementerian kesehatan.
Tugas pokok IVV adalah :
- Pelaksanaan penelitian gizi
- Survey makanan
- Member nasehat kepada pemerintah tentang masalah kurang gizi
- Pendidikan gizi
Baca juga : Biji Kopi Hitam, Khasiat Zat Aktif, Manfaat dan Cara Ekstraksi dan Aplikasi
3. Perkembangan gizi antara tahun 1954-1999
2. Istilah gizi pertama kali dipakai sebagai istilah ilmiah dalam pidato pengukuhan guru besar Soedjono D Poesponegoro di FK-UI.
3. Perkembangan gizi antara tahun 1954-1999
- Tahun 1950 : IVV berubah menjadi LMR (Lembaga Makan Rakyat)
- Tahun 1952 :
2. Istilah gizi pertama kali dipakai sebagai istilah ilmiah dalam pidato pengukuhan guru besar Soedjono D Poesponegoro di FK-UI.
- Tahun 1957
- Tahun 1963 diterbitkan daftar kecukupan gizi perama
- Tahun 1953-1956 didirikan akademik pendidikan nutritions dan ahli diit
- Tahun 1958 didirikan akademik pendidikan nutritions dan ahli diit berubah menjadi akademik ilmu gizi
- Tahun 1959-1965 akademik ilmu gizi berubah menjadi akademik pendidikan nutritions
- Tahun 166-sekarang akademik gizi
Posting Komentar untuk "Ilmu Gizi Adalah : Pengertian, Ruang Lingkup dan Sejarah Nasional dan Internasional"