Kebutuhan Gizi Anak sesuai Umur dan Berat Badan serta Masalah Gizi Anak
KEBUTUHAN GIZI ANAK
Pertumbuhan anak
Pertumbuhan anak terjadi sejak dalam kandungan dan masa bayi sampai berumur kira-kira 20 tahun dengan laju pertumbuhan yang berbeda-beda. Laju pertumbuhan yang tinggi terjadi pada masa balita dan masa puber. Pada tahun pertama kehidupan berat badan anak menjadi 3 kali berat lahir dan panjang badan menjadi 1,5 kali saat lahir. Pada saat berumur 4 tahun berat badan menjadi 5 kali berat lahir dan tinggi badan menjadi 2 kali tinggi saat lahir.
Pada masa usia sekolah (7-10 tahun) berat badan bertambah 2 kg dan tinggi badan bertambah 5-6 cm setiap tahun. Menjelang dan masa puber pertumbuhan sangat cepat dengan berat badan bertambah 4,0 – 4,5 kg per tahun dan tinggi badan menjadi 3 kali tinggi waktu lahir pada saat berumur 12 tahun. Berat badan dan tinggi badan seorang anak dapat pula ditaksir dengan suatu rumus. Rumus perkiraan berat badan (kg) anak :
Umur berat badan
- Lahir 3,25
- 03-12 bulan {usia (bln) + 9 } : 2
- 01- 6 tahun {usia (thn) x 2 + 8 }
- 06-12 tahun {usia (thn) x 7 – 5 } : 2
Panjang badan seorang anak pada saat lahir adalah sekitar 50 cm dan setelah berumur 1 tahun panjang badan menjadi sekitar 75 cm. Setelah berumur 2 tahun, tinggi badan mengikuti suatu pola tertentu. Rumus perkiraan tinggi badan (cm) untuk umur 02-12 tahun adalah : {Usia (thn) x 6 } + 77
Pertumbuhan anak terjadi sejak dalam kandungan dan masa bayi sampai berumur kira-kira 20 tahun dengan laju pertumbuhan yang berbeda-beda. Laju pertumbuhan yang tinggi terjadi pada masa balita dan masa puber. Pada tahun pertama kehidupan berat badan anak menjadi 3 kali berat lahir dan panjang badan menjadi 1,5 kali saat lahir. Pada saat berumur 4 tahun berat badan menjadi 5 kali berat lahir dan tinggi badan menjadi 2 kali tinggi saat lahir.
Pada masa usia sekolah (7-10 tahun) berat badan bertambah 2 kg dan tinggi badan bertambah 5-6 cm setiap tahun. Menjelang dan masa puber pertumbuhan sangat cepat dengan berat badan bertambah 4,0 – 4,5 kg per tahun dan tinggi badan menjadi 3 kali tinggi waktu lahir pada saat berumur 12 tahun. Berat badan dan tinggi badan seorang anak dapat pula ditaksir dengan suatu rumus. Rumus perkiraan berat badan (kg) anak :
Umur berat badan
- Lahir 3,25
- 03-12 bulan {usia (bln) + 9 } : 2
- 01- 6 tahun {usia (thn) x 2 + 8 }
- 06-12 tahun {usia (thn) x 7 – 5 } : 2
Panjang badan seorang anak pada saat lahir adalah sekitar 50 cm dan setelah berumur 1 tahun panjang badan menjadi sekitar 75 cm. Setelah berumur 2 tahun, tinggi badan mengikuti suatu pola tertentu. Rumus perkiraan tinggi badan (cm) untuk umur 02-12 tahun adalah : {Usia (thn) x 6 } + 77
Masalah gizi pada anak
Untuk mengetahui masalah makan pada anak dapat diketahui dari beberapa pertanyaan yang diajukan, misalnya :
a. Makanan apakah yang selalu membuatnya muntah/mencret ?
b. Apakah selalu tersedia makanan di rumah ?
c. Apakah anak sering tidak makan dan menggantinya dengan kue-kue atau coklat ?
d. Apakah anak lebih menyukai satu jenis makanan saja dalam waktu lama ?
e. Apakah anak lebih menyukai makanan yang dibeli ?
f. Apakah anak dapat tidur lelap ?
g. Apakah anak banyak menonton iklan makanan di televisi dan menirunya ?
h. Apakah waktu makan menjadi ajang yang membuat anak tegang ?
Masalah gizi yang sering dialami anak-anak antara lain :
a. Kurang energi dan protein, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan yang kurang, mencerminkan kebiasaan makan anak yang jelek atau social ekonomi yang kurang. Sekitar 30 % anak-anak prasekolah menderita KEP.
b. Anemia gizi karena makanan tidak seimbang yang disebabkan kurang konsumsi sumber zat besi dan asam folat serta infestasi cacing. Hal ini mungkin karena terlalu banyak makan jajanan atau hanya mau minum susu saja. Jumlah penderita anemia pada anak sekitar 40 %. Anemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, mudah lelah dan kurang konsentrasi.
Baca juga : Kekebalan Tubuh Berdasarkan Mekanisme Kerja dan Cara Memperoleh
c. Kurang vitamin A yang berakibat pada gangguan penglihatan dan gangguan pertumbuhan banyak ditemukan pada anak-anak dengan pola makan yang kurang baik karena kurang kepedulian orang tua atau karena kemiskinan.
d. Karies gigi, hal ini karena terlalu sering makan camilan yang lengket dan banyak mengandung gula serta tidak dibiasakan menggosok gigi. Di samping itu anak yang makanannya kurang mengandung kalsium dan vitamin D, giginya rapuh sehingga mudah terkena karies gigi. Penderita karies pada anak usia sekolah sekitar 60 %.
e. Obesitas, disebabkan terlalu banyak makan dan kurang aktifitas. Anak yang obes malas beraktivitas dan banyak tidur. Resiko terhadap penyakit lebih buruk jika obesitas berlanjut sampai dewasa. Pada anak berat badan berlebih tidak boleh diturunkan. Namun pertambahan berat badannya dapat dihambat sampai normal.
c. Kurang vitamin A yang berakibat pada gangguan penglihatan dan gangguan pertumbuhan banyak ditemukan pada anak-anak dengan pola makan yang kurang baik karena kurang kepedulian orang tua atau karena kemiskinan.
d. Karies gigi, hal ini karena terlalu sering makan camilan yang lengket dan banyak mengandung gula serta tidak dibiasakan menggosok gigi. Di samping itu anak yang makanannya kurang mengandung kalsium dan vitamin D, giginya rapuh sehingga mudah terkena karies gigi. Penderita karies pada anak usia sekolah sekitar 60 %.
e. Obesitas, disebabkan terlalu banyak makan dan kurang aktifitas. Anak yang obes malas beraktivitas dan banyak tidur. Resiko terhadap penyakit lebih buruk jika obesitas berlanjut sampai dewasa. Pada anak berat badan berlebih tidak boleh diturunkan. Namun pertambahan berat badannya dapat dihambat sampai normal.
Agar anak dapat memenuhi kebutuhan gizinya perlu diperhatikan beberapa hal seperti :
1. Pada masa pertumbuhan yang cepat berikan zat gizi yang lebih banyak, seperti energi, protein dan zat gizi lain, namun masih tetap seimbang
2. Berikan makanan padat/kasar dan porsi kecil sering agar terpenuhi kebutuhan energi
3. Hindarkan makanan jajanan yang berlebihan
4. Kenalkan dengan berbagai macam makanan sejak dini
5. Sediakan makan pagi dan beri makanan bekal
6. Pilih makanan yang terjamin kebersihannya, aman dan bergizi
7. Hindarkan dari kegemaran yang berlebihan terhadap satu jenis makanan
8. Jika anak tidak mau makan ibu harus bersabar, jangan buru-buru diberi susu atau makanan kegemaran
Baca juga : 3 Cara Mempertahankan Sistem Kekebalan Tubuh agar Tetap Baik
Untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak dapat dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, dengan cara penimbangan setiap bulan dan pengisian grafik kartu menuju sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan. Hasil pencatatan berat badan anak pada grafik KMS akan menggambarkan kecukupan gizi anak, sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pendidikan dari petugas kepada ibu-ibu dari anak.
Untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak dapat dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, dengan cara penimbangan setiap bulan dan pengisian grafik kartu menuju sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan. Hasil pencatatan berat badan anak pada grafik KMS akan menggambarkan kecukupan gizi anak, sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pendidikan dari petugas kepada ibu-ibu dari anak.
Posting Komentar untuk "Kebutuhan Gizi Anak sesuai Umur dan Berat Badan serta Masalah Gizi Anak"