MPASI dan Jenis Susu Formula Pengganti ASI Penuh Gizi yang Tepat dan Baik
Susu formula pengganti ASI
Apabila karena alasan medis atau ASI sedikit/tidak keluar, sehingga ASI harus diganti atau ditambah dengan susu formula. Namun jangan terburu-buru menganggap dirinya tidak dapat memproduksi ASI yang cukup terutama pada minggu pertama setelah melahirkan. Ibu tetap diupayakan dapat menyusukan bayinya meskipun ASInya sedikit.
Ada dua macam susu formula yaitu formula lengkap dan formula adaptasi. Susu formula lengkap adalah susu sapi yang dikeringkan menjadi bubuk dan diperkaya dengan zat-zat gizinya yang dibutuhkan untuk bayi. Contoh formula lengkap adalah : lactogen 1, Nutrilon LA, New Camelpo dan SGM. Sedangkan susu formula adaptasi adalah susu sapi dikeringkan menjadi bubuk, dengan mengurangi atau menambah zat gizi tertentu sehingga dapat mendekati komposisi ASI.Contoh : bebelac 1, dumex sb, S 26, dll.
Baca juga : Sistem Imunitas Tubuh Berdasarkan Klasifikasi dan Jenisnya
Dosis susu formula adalah 100 -110 kkal / kg BB/ hari atau 150-160 cc susu/kg BB/hari. Jumlah susu sehari dapat dibagi dalam 5-6 botol dan diberikan tiap 3-4 jam. Jika dengan jumlah susu yang diberikan berat badan bertambah terlalu cepat, maka jumlah susu harus dikurangi sebaliknya jika BB tidak bertambah, susu ditambah. Susu formula yang sifatnya tambahan karena jumlah ASI kurang maka sebaiknya diberikan dalam bentuk gelas/di sendok.
Bila ibu kurang mampu dapat membuat susu formula dari susu bubuk full cream dengan jumlah :15 g (1,5 sdk) susu bubuk + 15 g gula pasir, dilarutkan dalam satu gelas air matang.
ASI saja dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan kualitas ASI menurun serta jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan bayi yang kebutuhannya semakin meningkat pula. Pada umur 6 bulan bayi sudah harus mulai diperkenalkan dengan makanan lain seperti bubur susu, pisang, dll. Sebaliknya pemberian makanan selain ASI tidak boleh terlalu cepat dalam arti < 6 bulan, karena berbagai pertimbangan antara lain :
1. Tingginya “solute load” yang berakibat hyperosmolality
2. Kenaikan berat badan terlalu cepat : obesitas
3. Allergi terhadap salah satu zat gizi makanan
4. Mendapat zat-zat tambahan terlalu cepat seperti garam-garam, nitrit, zat pewarna, pengawet atau tercemar kuman
Tujuan MPASI terutama menambah energi dan zat gizi esensial yang menurun pada ASI. Zat gizi yang menurun antara lain vitamin A, zat besi, kalsium, dll. Kebutuhan zat gizi sehari bayi berumur 7-12 bulan adalah 800 kkal energi dan 15 gram protein.
Jenis-jenis MPASI yang biasa diberikan antara lain bubur susu, biscuit, pisang, susu gelas, bubur saring atau nasi tim. Bahan bubur susu adalah susu sapi 150-200 ml, tepung beras/maizena 15-20 g dan gula pasir 5-10 gram.
Makanan lain untuk bayi adalah nasi tim yaitu nasi yang lebih lembek atau bubur beras yang kental dengan tambahan lauk pauk dan sayuran, dapat diberikan kepada bayi umur 9-12 bulan. Satu porsi nasi tim terdiri dari beras 20 g, hati/ikan/tempe 30 g dan wortel/bayam 30 g, dimasukkan dalam panci tim yang berisi 750 ml air, dimasak.
Di Indonesia telah ada di pasaran bubur susu “pre-cooked”, suatu formula untuk bayi > 6 bulan yang tinggal menambah air matang. Komposisi bubur susu tersebut harus memenuhi standar Codex Allimentaris 1982, misalnya harus mengandung protein > 15 % dengan minimal 70 % dari protein casein.
Dosis susu formula adalah 100 -110 kkal / kg BB/ hari atau 150-160 cc susu/kg BB/hari. Jumlah susu sehari dapat dibagi dalam 5-6 botol dan diberikan tiap 3-4 jam. Jika dengan jumlah susu yang diberikan berat badan bertambah terlalu cepat, maka jumlah susu harus dikurangi sebaliknya jika BB tidak bertambah, susu ditambah. Susu formula yang sifatnya tambahan karena jumlah ASI kurang maka sebaiknya diberikan dalam bentuk gelas/di sendok.
Bila ibu kurang mampu dapat membuat susu formula dari susu bubuk full cream dengan jumlah :15 g (1,5 sdk) susu bubuk + 15 g gula pasir, dilarutkan dalam satu gelas air matang.
MPASI
ASI saja dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan kualitas ASI menurun serta jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan bayi yang kebutuhannya semakin meningkat pula. Pada umur 6 bulan bayi sudah harus mulai diperkenalkan dengan makanan lain seperti bubur susu, pisang, dll. Sebaliknya pemberian makanan selain ASI tidak boleh terlalu cepat dalam arti < 6 bulan, karena berbagai pertimbangan antara lain :
1. Tingginya “solute load” yang berakibat hyperosmolality
2. Kenaikan berat badan terlalu cepat : obesitas
3. Allergi terhadap salah satu zat gizi makanan
4. Mendapat zat-zat tambahan terlalu cepat seperti garam-garam, nitrit, zat pewarna, pengawet atau tercemar kuman
Tujuan MPASI terutama menambah energi dan zat gizi esensial yang menurun pada ASI. Zat gizi yang menurun antara lain vitamin A, zat besi, kalsium, dll. Kebutuhan zat gizi sehari bayi berumur 7-12 bulan adalah 800 kkal energi dan 15 gram protein.
Jenis-jenis MPASI yang biasa diberikan antara lain bubur susu, biscuit, pisang, susu gelas, bubur saring atau nasi tim. Bahan bubur susu adalah susu sapi 150-200 ml, tepung beras/maizena 15-20 g dan gula pasir 5-10 gram.
Makanan lain untuk bayi adalah nasi tim yaitu nasi yang lebih lembek atau bubur beras yang kental dengan tambahan lauk pauk dan sayuran, dapat diberikan kepada bayi umur 9-12 bulan. Satu porsi nasi tim terdiri dari beras 20 g, hati/ikan/tempe 30 g dan wortel/bayam 30 g, dimasukkan dalam panci tim yang berisi 750 ml air, dimasak.
Di Indonesia telah ada di pasaran bubur susu “pre-cooked”, suatu formula untuk bayi > 6 bulan yang tinggal menambah air matang. Komposisi bubur susu tersebut harus memenuhi standar Codex Allimentaris 1982, misalnya harus mengandung protein > 15 % dengan minimal 70 % dari protein casein.
Posting Komentar untuk "MPASI dan Jenis Susu Formula Pengganti ASI Penuh Gizi yang Tepat dan Baik"