Penyakit Pneumonia Adalah : Pengertian, Epidemiologi, Etiologi, Patofisiologi dan Klasifikasi
Definisi/Pengertian
Pneumonia adalah proses inflamatori parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agen infeksisus (Smeltzer & Bare, 2001: 571). Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, maupun jamur (Medicastore).
Pneumonia adalah penyakit infeksius yang sering menyebabkan kematian. Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantong-kantong udara dalam paru yang disebut alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Karena inilah, selain penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal.
Epidemiologi/Insiden Kasus
Pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia. Pneumokokus tipe 8 menyebabkan pneumonia pada orang dewasa lebih dari 80%, sedangkan pada anak ditemukan tipe 14,1,6,dan 9. Angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari 4 tahun dan berkurang dengan meningkatnya umur. Pneumonia lobaris hampir selalu disebabkan oleh pneumokokus dan ditemukan pada orang dewasa dan anak besar, sedangkan bronchopneumonia lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi.
Baca juga : Diabetes Mellitus Gestasional, Faktor Penyebab, Pengertian dan Klasifikasi
Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan TBC. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. Kasus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Bahkan UNICEF dan WHO menyebutkan pneumonia sebagai penyebab kematian anak balita tertinggi, melebihi penyakit penyakit lain seperti campak, malaria, serta AIDS.
Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia dan penyakit ini baru akan timbul apabila ada faktor- faktor prsesipitasi, namun pneumonia juga sebagai komplikasi dari penyakit yang lain ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini :
Bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Diplococus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus Hemoliticus aureus, Haemophilus influenza, Basilus friendlander (Klebsial pneumonia), Mycobacterium tuberculosis. Bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus merupakan penyebab utama pneumonia virus. Virus lain yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Respiratory syntical virus dan virus stinomegalik.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat Pnemonia
• Umur dibawah 2 bulan
• Tingkat sosio ekonomi rendah
• Gizi kurang
• Berat badan lahir rendah
• Tingkat pendidikan rendah
• Tingkat pelayanan (jangkauan) pelayanan kesehatan rendah
• Kepadatan tempat tinggal
• Imunisasi yang tidak memadai
• Menderita penyakit kronis
Pneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan paru. Bakteri pneumokok ini dapat masuk melalui infeksi pada daerah mulut dan tenggorokkan, menembus jaringan mukosa lalu masuk ke pembuluh darah mengikuti aliran darah sampai ke paru-paru dan selaput otak. Akibatnya timbul peradangan pada paru dan daerah selaput otak. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis.Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berfungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi nafas, hipoksemia, asidosis respiratorik, sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Pathway terlampir.
Baca juga : Galaktosemia, Sebab Terjadinya, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan
Menurut buku Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 menyebutkan tiga klasifikasi pneumonia, yaitu:
Berdasarkan klinis dan epidemiologis:
Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan TBC. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. Kasus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Bahkan UNICEF dan WHO menyebutkan pneumonia sebagai penyebab kematian anak balita tertinggi, melebihi penyakit penyakit lain seperti campak, malaria, serta AIDS.
Etiologi
Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia dan penyakit ini baru akan timbul apabila ada faktor- faktor prsesipitasi, namun pneumonia juga sebagai komplikasi dari penyakit yang lain ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini :
- Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Diplococus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus Hemoliticus aureus, Haemophilus influenza, Basilus friendlander (Klebsial pneumonia), Mycobacterium tuberculosis. Bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis
- Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus merupakan penyebab utama pneumonia virus. Virus lain yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Respiratory syntical virus dan virus stinomegalik.
Baca juga : Intoleransi Fruktosa, Pengertian, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung. Jamur yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia.
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita AIDS.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia adalah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.
- Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung. Jamur yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia.
- Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita AIDS.
- Faktor lain yang mempengaruhi
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia adalah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat Pnemonia
• Umur dibawah 2 bulan
• Tingkat sosio ekonomi rendah
• Gizi kurang
• Berat badan lahir rendah
• Tingkat pendidikan rendah
• Tingkat pelayanan (jangkauan) pelayanan kesehatan rendah
• Kepadatan tempat tinggal
• Imunisasi yang tidak memadai
• Menderita penyakit kronis
Patofisiologi
Pneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan paru. Bakteri pneumokok ini dapat masuk melalui infeksi pada daerah mulut dan tenggorokkan, menembus jaringan mukosa lalu masuk ke pembuluh darah mengikuti aliran darah sampai ke paru-paru dan selaput otak. Akibatnya timbul peradangan pada paru dan daerah selaput otak. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis.Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berfungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi nafas, hipoksemia, asidosis respiratorik, sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Pathway terlampir.
Baca juga : Galaktosemia, Sebab Terjadinya, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan
Klasifikasi
Menurut buku Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 menyebutkan tiga klasifikasi pneumonia, yaitu:
Berdasarkan klinis dan epidemiologis:
- Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
- Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired pneumonia/nosocomial pneumonia)
- Pneumonia aspirasi
- Pneumonia pada penderita immunocompromised.
Posting Komentar untuk "Penyakit Pneumonia Adalah : Pengertian, Epidemiologi, Etiologi, Patofisiologi dan Klasifikasi"