Perkembangan Sosial pada Masa Dewasa, Dewasa Dini, Madya dan Akhir
Perkembangan sosial pada masa dewasa
Masa dewasa menurut beberapa ahli Psilologi debagi menjadi tiga yaitu dewasa awal(18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa akhir yang disebut dengan usia lanjut pada rentang usia diatas 60 tahun.
a. Dewasa Dini
Pada masa dewasa dini, perkembangan emosi dan sosial sangat berkaitan dengan adanya perubahan minat. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi perubahan minat pada masa ini adalah perubahan kondisi kesehatan, perubahan status sosial ekonomi, perubahan dalam pola kehidupan, perubahan peran seks, perubahan status dari yang belum menikah ke status menikah. Pemahaman akan makna cinta yang sebenarnya mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dengan pasangan, anak-anak, dan lingkungan si sekitarnya yang pada akhirnya mempengaruhi kebahagiaan individu tersebut.
Baca juga : 3 Tips Meningkatkan Daya Imajinasi Anak Usia Dini
Untuk perkembangan sosialnya, sebagaimana yang ditekankan oleh Erikson, masa dewasa sini merupakan masa krisis isolasi (Hurlock, 1991). Hal ini dikarenakan kegiatan sosial pada masa dewasa dini sering dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaaan dan keluarga. Peran sosial sering terbatas, sehingga dapat juga mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu.
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yagn menjadi titik perhatian pada masa ini adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
1) Pernikahan dan Cinta
Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas perkembangan emosinya. Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah tangga. Stabilitas dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya selama bertahun-tahun dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.
2) Sindrom sarang kosong
Sebuah peristiwa penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa mulai meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai meninggalkan orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa sebelumnya kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.
Untuk perkembangan sosialnya, sebagaimana yang ditekankan oleh Erikson, masa dewasa sini merupakan masa krisis isolasi (Hurlock, 1991). Hal ini dikarenakan kegiatan sosial pada masa dewasa dini sering dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaaan dan keluarga. Peran sosial sering terbatas, sehingga dapat juga mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu.
b. Dewasa Madya
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yagn menjadi titik perhatian pada masa ini adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
1) Pernikahan dan Cinta
Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas perkembangan emosinya. Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah tangga. Stabilitas dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya selama bertahun-tahun dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.
2) Sindrom sarang kosong
Sebuah peristiwa penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa mulai meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai meninggalkan orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa sebelumnya kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.
3) Hubungan Persaudaraan dan persahabatan
Hubungan dengan saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa ini biasanya individu dituntut untuk membimbing masa-masa sebelumnya. Begitupun dengan persahabatan dengan beberapa teman, pada masa ini mengalami peningkatan. Berbagai aktivitas sosial maupun olahraga merupakan beberapa hal yang sering dilakukan bersama.
4) Pengisian Waktu Luang
Individu pada masa dewasa madya atau tengah perlu menyiapkan diri unguk masa pensiun, baik secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi aktivitas-aktivitas luang merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa pensiun, sehingga peralihan ke masa usia lanjut tidak begitu menekan individu yang dapat menyebabkan cemas.
Baca juga : 8 Tips Meningkatkan Kreativitas Anak di Usia Dini
5) Hubungan antar generasi
Kedekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan orangtuanya, terutama itu dan anak perempuan.
1. Teori Sosial Lanjut Usia
Latrancois (1984) menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan hubungan antara umur manusia dengan kegiatannya:
a) Teori disangrefement
Teori ini secara formal diajukan oleh Cumming dan Henry pada tahun 1961. Teori ini berpendapat bahwa semakin tinggi manusia akan diikuti secara berangsur-angsur oleh semakin mundurnya interaksi sosial, fisik dan emosi dengan kehidupan dunia.
b) Teori Activity
Teori ini bertolak belakang dengan teori yang pertama, menyatakan bahwa semakin tua seseorang akan semakin memilihara hubungan sosial, fisik maupun emosionalnya. Kepuasan hidup orang tua sangat tergantung pada kelangsungan keterlibatannya pada berbagai kegiatan
5) Hubungan antar generasi
Kedekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan orangtuanya, terutama itu dan anak perempuan.
c. Dewasa Akhir
1. Teori Sosial Lanjut Usia
Latrancois (1984) menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan hubungan antara umur manusia dengan kegiatannya:
a) Teori disangrefement
Teori ini secara formal diajukan oleh Cumming dan Henry pada tahun 1961. Teori ini berpendapat bahwa semakin tinggi manusia akan diikuti secara berangsur-angsur oleh semakin mundurnya interaksi sosial, fisik dan emosi dengan kehidupan dunia.
b) Teori Activity
Teori ini bertolak belakang dengan teori yang pertama, menyatakan bahwa semakin tua seseorang akan semakin memilihara hubungan sosial, fisik maupun emosionalnya. Kepuasan hidup orang tua sangat tergantung pada kelangsungan keterlibatannya pada berbagai kegiatan
2. Keluarga dan Hubungan Sosial
Pola kehidupan keluarga mengalami perubahan seiring meningkatnya usia seseorang. Pensiun yang berarti berkurangnya pendapatan, kematian pasangan, keduanya juga mempengaruhi kehidupan dalam keluarga. Semua perubahan menuntut penyesuaian. Penyesuaian dalam keluarga yang dianggap penting dalam keluarga menurut Hurlock (1993:420) adalah :
a) Hubungan dengan pasangan hidupnya
b) Hubungan dengan anak
c) Ketergantungan orang tua
d) Hubungan dengan para cucu
Hubungan dengan orang lain cenderung dan berkurang atau menurun. Kontak sosial dengan teman atau sahabat yang masih terjalin memiliki efek yang sangat positif bagi lanjut usia.
Baca juga : Peta Pikiran (Mind Map) dan Cara Memanfaatkannya
Lanjut usia akan lebih menikmati waktunya dengan temannya daripada dengan keluarganya, karena dengan sesama lanjut usia mereka lebih dapat berdiskusi dengan masalah-masalah yang mereka hadapi bersama dan saling membantu memecahkan masalah masing-masing.
Lanjut usia akan lebih menikmati waktunya dengan temannya daripada dengan keluarganya, karena dengan sesama lanjut usia mereka lebih dapat berdiskusi dengan masalah-masalah yang mereka hadapi bersama dan saling membantu memecahkan masalah masing-masing.
Posting Komentar untuk "Perkembangan Sosial pada Masa Dewasa, Dewasa Dini, Madya dan Akhir"