Pestisida Adalah : Pengertian, Klasifikasi, Jenis, Manfaat, Buatan dan Alami
Pengertian Pestisida
Secara umum pestisida adalah substansi kimia (bahan kimia, campuran bahan kimia atau bahan-bahan lain) bersifat racun dan bioaktif yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida (Inggris = Pesticide) berasal dari kata pest yang berarti organisme pengganggu tanaman (hama) dan cide yang berarti mematikan atau racun.
Menurut USEPA (United States Environmental Protection Agency), pestisida merupakan zat atau campuran yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan, menolak, atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman dan mikro-organisme pengganggu (Zulkanain, 2010).
Baca juga : Populasi Ikan Layur di Perairan Pelabuhan Ratu di Indonesia
Menurut The United State Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan suatu zat yang fungsinya untuk memberantas atau mencegah gangguan OPT diantaranya serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama pengganggu tanaman (Kardinan, 2000).
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut beberapa hal berikut:
Berdasarkan Fungsi/sasaran penggunaannya, pestisida dibagi menjadi 6 jenis yaitu:
1. Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh: basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dan lain sebagainnya.
2. Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun.Contoh: tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
3. Bakterisidaadalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
4. Rodentisidaadalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contohnya: Warangan.
5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.
Berdasarkan bahan aktifnya, pestisida dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Pestisida organik (Organic pesticide): pestisida yang bahan aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari bagian tanaman atau binatang, misal: neem oil yang berasal dari pohon mimba (neem).
2. Pestisida elemen (Elemental pesticide): pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti: sulfur.
3. Pestisida kimia/sintetis (Syntetic pesticide): pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia.
Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pestisida sistemik (Systemic Pesticide): adalah pestisida yang diserap dan dialirkan ke seluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang memakannya. Kelebihannya tidak hilang karena disiram. Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar pestisida ini bekerja. Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari serangan hama. Contoh: Neem oil.
2. Pestisida kontak langsung (Contact pesticide): adalah pestisida yang reaksinya akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik menggunakan jenis pestisida ini. Contoh: Sebagian besar pestisida kimia.
1. Memberantas atau mencegah hama penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan.
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
4. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (tidak termasuk golongan pupuk).
5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan/ternak.
Menurut The United State Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan suatu zat yang fungsinya untuk memberantas atau mencegah gangguan OPT diantaranya serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama pengganggu tanaman (Kardinan, 2000).
Klasifikasi Pestisida
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut beberapa hal berikut:
Berdasarkan Fungsi/sasaran penggunaannya, pestisida dibagi menjadi 6 jenis yaitu:
1. Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh: basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dan lain sebagainnya.
2. Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun.Contoh: tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
3. Bakterisidaadalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
4. Rodentisidaadalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contohnya: Warangan.
5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.
Baca juga : Ikan Layur, Klasifikasi dan Tata Nama menurut Nakamura dan Parin
6. Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh: ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
6. Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh: ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
Berdasarkan bahan aktifnya, pestisida dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Pestisida organik (Organic pesticide): pestisida yang bahan aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari bagian tanaman atau binatang, misal: neem oil yang berasal dari pohon mimba (neem).
2. Pestisida elemen (Elemental pesticide): pestisida yang bahan aktifnya berasal dari alam seperti: sulfur.
3. Pestisida kimia/sintetis (Syntetic pesticide): pestisida yang berasal dari campuran bahan-bahan kimia.
Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pestisida sistemik (Systemic Pesticide): adalah pestisida yang diserap dan dialirkan ke seluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang memakannya. Kelebihannya tidak hilang karena disiram. Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar pestisida ini bekerja. Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari serangan hama. Contoh: Neem oil.
2. Pestisida kontak langsung (Contact pesticide): adalah pestisida yang reaksinya akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik menggunakan jenis pestisida ini. Contoh: Sebagian besar pestisida kimia.
Manfaat Pestisida
1. Memberantas atau mencegah hama penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan.
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
4. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (tidak termasuk golongan pupuk).
5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan/ternak.
Baca juga : Mekanisme Pembentukan in-situ Gel, Sistem Berbentuk Cair (liquid) pada Suhu Ruangan
6. Memberantas atau mencegah hama-hama air.
7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.
6. Memberantas atau mencegah hama-hama air.
7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.
Perbedaan Pestisida Kimia dan Alami
Pestisida Kimia :
- Membutuhkan bahan baku dan teknologi tinggi yang mahal, sehingga hanya dikuasai oleh perusahaan kapitalis besar.
- Membuat petani tergantung dan semakin tergantung kepada pabrik-pabrik milik kapitalis internasional
- Cara kerjanya yakni dengan membunuh melalui perut untuk membasmi serangga-serangga pengunyah, penjilat dan penggigit, racun kontak yang menyerang melalui kulit lalu menembus saluran darah atau melalui saluran nafas dan racun gas yang menyerang pernafasan serangga.
- Kuat dan efektif membunuh hama, sehinga produksi terselamatkan dengan segera, serta juga telah banyak dijual di pasaran dengan harga terjangkau.
- meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, dan membunuh musuh alami hama.
Pestisida Alami :
- Dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana. Petani dapat mengerjakan sendiri.
- Lebih memandirikan petani dan ekonomi nasional, tidak membuang devisa untuk terus-terusan mengimpor pestisida
- Cara kerjanya yaikni dengan merusak perkembangan telur, larva, dan pupa, menghambat pergantian kulit, mengganggu komunikasi serangga, menyebabkan serangga menolak makan, menghambat reproduksi serangga betina, memblokir kemampuan makan serangga, mengusir serangga, dan menghambat perkembangan patogen penyakit
- Lebih murah dan mudah dibuat oleh petani, aman terhadap lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama, kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain, dan menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu kimia.
- Tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, karena mudah terurai.
Posting Komentar untuk "Pestisida Adalah : Pengertian, Klasifikasi, Jenis, Manfaat, Buatan dan Alami"