Sistem Hepatobilier, Bentuk, Tekstur, Fungsi, Anatomi dan Histologi Hepar
Anatomi sistem hepatobilier
Hepar
Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi. Tiga fungsi dasar hepar, yaitu: (1) membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam traktus intestinalis; (2) berperan pada metabolism yang berhubungan dengan karbohidrat, lemak, dan protein; (3) menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing lain yang masuk ke dalam darah dari lumen intestinum.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak dibagian atas cavitas abdominalis tepat dibawah diafragma. Hepar terbagi menjadi lobus hepatis dekstra dan lobus hepatis sinistra. Lobus hepatis dekstra terbagi lagi menjadi lobus caudatus dan lovus quadratus.
Baca juga : Lidah Buaya, Manfaat, Khasiat dan Kandungan Zat Gizi
Porta hepatis, atau hilus hepatis, terdapat pada fasies visceralis dan terletak diantara lobus caudatus dan quadratus, bagian atas ujung bebas omentum minus melekat pada pinggir-pinggir porta hepatis. Pada tempat ini terdapat duktus hepatikus dekstra dan sinistra, ramus dekstra dan sinistra arteri hepatica, vena porta hepatica, serta serabut-serabut saraf simpatis dan parasimpatis. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena sentralis dari masing-masing lobulus bermuara ke vena hepatica. Di dalam ruangan diantara lobulus-lobulus terdapat kanalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena porta hepatis, dan sebuah cabang duktus koledokus (trias hepatis). Darah arteria dam vena berjalan diantara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena sentralis.
Vesika biliaris
Vesika biliaris merupakan sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah (fasies visceralis) hepar. Vesika biliaris mempunyai kemampuan menampung empedu sebanyak 30-50 ml dan menyimpannya serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorbsi air. Vesika biliaris dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus vesika biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilage costalis IX dekstra. Corpus vesika biliaris terletak dan berhubungan dengan fasies visceralis hepar dan arahnya keatas, belakang, dan kiri. Collum vesika biliaris melanjutkan diri sebagai duktus cystikus yang berbelok kea rah dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan duktus hepatikus komunis untuk membentuk duktus koledokus.
Porta hepatis, atau hilus hepatis, terdapat pada fasies visceralis dan terletak diantara lobus caudatus dan quadratus, bagian atas ujung bebas omentum minus melekat pada pinggir-pinggir porta hepatis. Pada tempat ini terdapat duktus hepatikus dekstra dan sinistra, ramus dekstra dan sinistra arteri hepatica, vena porta hepatica, serta serabut-serabut saraf simpatis dan parasimpatis. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena sentralis dari masing-masing lobulus bermuara ke vena hepatica. Di dalam ruangan diantara lobulus-lobulus terdapat kanalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena porta hepatis, dan sebuah cabang duktus koledokus (trias hepatis). Darah arteria dam vena berjalan diantara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan ke vena sentralis.
Vesika biliaris
Vesika biliaris merupakan sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah (fasies visceralis) hepar. Vesika biliaris mempunyai kemampuan menampung empedu sebanyak 30-50 ml dan menyimpannya serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorbsi air. Vesika biliaris dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus vesika biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilage costalis IX dekstra. Corpus vesika biliaris terletak dan berhubungan dengan fasies visceralis hepar dan arahnya keatas, belakang, dan kiri. Collum vesika biliaris melanjutkan diri sebagai duktus cystikus yang berbelok kea rah dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan duktus hepatikus komunis untuk membentuk duktus koledokus.
Histologi sistem hepatobilier
Hepar
Hepar terdiri atas unit-unit heksagonal, yaitu lobulus hepatikus. Di bagian tengah setiap lobulus terdapat sebuah vena sentralis, yang dikelilingi secara radial oleh lempeng sel hepar, yaitu hepatosit, dan sinusoid kearah perifer. Sinusoid hati dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh spatium perisinusoideum subendotelial.
Hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam saluran yang halus disebut kanalikulus biliaris yang terletak diantara hepatosit. Kanalikulus menyatu di tepi lobulus hati di daerah porta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian mengalir ke dalam duktus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hati. Di dalam lobulus hati, empedu mengalir di dalam kanalikulus biliaris ke duktus biliaris ke daerah porta, sementara darah dalam sinusoid mengalir ke dalam vena sentralis. Akibatnya, empedu dan darah tidak bercampur.
Baca juga : Temu kunci (Boesenbergia Rotunda), Khasiat dan Klasifikasi
Vesika biliaris
Vesika biliaris merupakan organ kecil berongga yang melekat pada permukaan bawah hepar. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian mengalir dan disimpan di dalam kandung empedu (vesika biliaris). Empedu keluar dari kandung empedu memalui duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus biliaris komunis menembus papilla duodeni mayor. Empedu dicurahkan ke dalam saluran pencernaan akibat rangsangan kuat hormon kolesistokinin dan secara kurang kuat oleh serabut-serabut saraf yang menyekresikan asetilkolin dari system saraf vagus dan enterik usus, yang meningkatkan motilitas dan sekresi empedu.
Vesika biliaris
Vesika biliaris merupakan organ kecil berongga yang melekat pada permukaan bawah hepar. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian mengalir dan disimpan di dalam kandung empedu (vesika biliaris). Empedu keluar dari kandung empedu memalui duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus biliaris komunis menembus papilla duodeni mayor. Empedu dicurahkan ke dalam saluran pencernaan akibat rangsangan kuat hormon kolesistokinin dan secara kurang kuat oleh serabut-serabut saraf yang menyekresikan asetilkolin dari system saraf vagus dan enterik usus, yang meningkatkan motilitas dan sekresi empedu.
Posting Komentar untuk "Sistem Hepatobilier, Bentuk, Tekstur, Fungsi, Anatomi dan Histologi Hepar"