Aspek Perkembangan Moral pada Fase Perkembangan Anak Prasekolah dan Sekolah
Aspek perkembangan moral pada fase perkembangan anak-anak
1. Fase Prasekolah (usia taman kanak-kanak)
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2-6 tahun. Anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai laki-laki atau perempuan, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya). Sedangkan untuk perkembangan moralnya adalah sebagai berikut :
Pada masa ini anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain (orang tua, saudara dan teman sebaya) anak belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik ataupun buruk. Berdasarkan pemahaman itu, maka pada masa ini anak harus dilatih dibiasakan mengenai bagaimana dia harus bertingkah laku (seperti mencuci tangan sebelum makan).
Baca juga : Kegagalan Mendidik SDM Unggul Bersumber dari Orang Tua
Pada saat mengenalkan konsep baik-buruk atau menanamkan disiplin pada anak orang tua atau guru hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya (seperti mengapa sebelum makan harus cuci tangan). Penanaman disiplin disertai dengan alasan diharapkan akan mengembangkan self control atau self discipline (kemampuan mengendalikan diri atau mendisiplinkan diri berdasarkan kesadaran sendiri) pada anak. Apabila penanaman disiplin ini tidak disertai penjelasan tentang alasannya atau bersifat doktriner biasanya akan melahirkan sikap disiplin buta, apalagi jika disertai dengan perlakuan kasar.
Dalam rangka membimbing perkembangan moral anak pra sekolah ini, sebaiknya orang tua atau guru-guru TK, melakukan upaya berikut :
a. Memberikan contoh atau teladan yang baik dalam berperilaku atau bertutur kata.
b. Menanamkan kedisiplinan kepada anak dalam berbagai aspek kehidupan seperti memelihara kebersihan atau kesehatan, tata krama.
c. Mengembangkan wawasan tentang nilai-nilai moral kepada anak baik melalui pemberian informasi atau melalui cerita, seperti tentang : riwayat orang-orang yang baik (para nabi dan pahlawan).
Pada saat mengenalkan konsep baik-buruk atau menanamkan disiplin pada anak orang tua atau guru hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya (seperti mengapa sebelum makan harus cuci tangan). Penanaman disiplin disertai dengan alasan diharapkan akan mengembangkan self control atau self discipline (kemampuan mengendalikan diri atau mendisiplinkan diri berdasarkan kesadaran sendiri) pada anak. Apabila penanaman disiplin ini tidak disertai penjelasan tentang alasannya atau bersifat doktriner biasanya akan melahirkan sikap disiplin buta, apalagi jika disertai dengan perlakuan kasar.
Dalam rangka membimbing perkembangan moral anak pra sekolah ini, sebaiknya orang tua atau guru-guru TK, melakukan upaya berikut :
a. Memberikan contoh atau teladan yang baik dalam berperilaku atau bertutur kata.
b. Menanamkan kedisiplinan kepada anak dalam berbagai aspek kehidupan seperti memelihara kebersihan atau kesehatan, tata krama.
c. Mengembangkan wawasan tentang nilai-nilai moral kepada anak baik melalui pemberian informasi atau melalui cerita, seperti tentang : riwayat orang-orang yang baik (para nabi dan pahlawan).
2. Fase Anak Sekolah (Usia Sekolah Dasar)
Fase ini dimulai sejak anak-anak berusia 6-12 tahun atau sampai seksualnya matang. Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun antarbudaya yang berbeda. Anak-anak sudah lebih menjadi mandiri. Pada masa inilah anak paling peka dan siap untuk belajar dan dapat memahami pengetahuan serta selalu ingin bertanya. Sedangkan untuk perkembangan moralnya adalah sebagai berikut :
Anak mulai mengenal konsep moral pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Usaha menanamkan moral sejak usia dini merupakan hal yang seharusnya karena informasi yang diterima mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman tingkah lakunya kemdian hari.
Baca juga : Cara Mendidik Anak dengan Gangguan ADHD
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk. Misalnya, dia menilai bahwa perbuatan nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada orang tua merupakan suatu yang salah atau buruk. Sedangkan perbuatab jujur, adil dan sikap hormat kepada orang tua dan guru merupakan sesuatu yang benar atau baik.
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk. Misalnya, dia menilai bahwa perbuatan nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada orang tua merupakan suatu yang salah atau buruk. Sedangkan perbuatab jujur, adil dan sikap hormat kepada orang tua dan guru merupakan sesuatu yang benar atau baik.
Posting Komentar untuk "Aspek Perkembangan Moral pada Fase Perkembangan Anak Prasekolah dan Sekolah"