Perkembangan Masa Awal Anak-anak, Pertumbuhan Fisik, Kognitif dan Psikososial
PERKEMBANGAN MASA AWAL ANAK-ANAK
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik yang terjadi berawal dari perubahan tinggi dan berat yang bertambah, perubahan otak terjadi karena pertambahan saraf-saraf otak, perkembangan motomrik, perkembangan kemampuan anak yang terjadi dari anak mulai dapat berjalan sampai berlari tanpa jauh, dan kemampuan anak dari membuat lingkaran hingga menyusun kotak-kotak dengan kompleks.
Baca juga : Elektrofisiologi Tidur, Irama Sirkadian dan Stadium Tidur 1 sampai 4
Demikian juga halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran anak-anak seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku anak belajar diantara sebayanya. Masa pubertas berhubungan dengan perubahan hormon di dalam diri individu yang berakibat pada perubahan fungsi-fungsi fisiologis. Akibatnya para siswa di usia pubertas sering mengalami gangguan fisik dalam belajar. Misalnya, perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar siswa.
2. Perkembangan Kognitif
Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognitif dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser (1967) dalam Morgan, et al. (1986), mendefinisikan kognitif sebagai proses berpikir dimana informasi dari panca indera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan. Secara ringkas, Morgan, dkk. (1986) menyatakan bahwa kognitif sebagai pemrosesan informasi tentang lingkungan yang dipersepsikan melalui panca indera.
Menurut teori Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu:
a) Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yang satu dengan benda atau keadaan yang lain.
b) Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.
c) Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
Menurut Santrock (1986), kognitif mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir. Piaget mengatakan bahwa untuk memahami dunianya secara kognitif individu akan mengelompokkan perilaku yang terpisah ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori. Proses mental ini disebut dengan Organisasi.
3. Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya adalah:
1. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman atau ringisan).
2. Perkembangan Temperamen
Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan dan pengalaman.
3. Perkembangan Attachmen
Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan rentang tertentu.
4. Perkembangan Rasa Percaya
Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.
5. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri.Otonomi dibangun di atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
Demikian juga halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran anak-anak seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku anak belajar diantara sebayanya. Masa pubertas berhubungan dengan perubahan hormon di dalam diri individu yang berakibat pada perubahan fungsi-fungsi fisiologis. Akibatnya para siswa di usia pubertas sering mengalami gangguan fisik dalam belajar. Misalnya, perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar siswa.
2. Perkembangan Kognitif
Berdasarkan akar teoritis yang dibangun oleh Piaget, beberapa penulis mendefinisikan kognitif dengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Neisser (1967) dalam Morgan, et al. (1986), mendefinisikan kognitif sebagai proses berpikir dimana informasi dari panca indera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan. Secara ringkas, Morgan, dkk. (1986) menyatakan bahwa kognitif sebagai pemrosesan informasi tentang lingkungan yang dipersepsikan melalui panca indera.
Menurut teori Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu:
a) Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yang satu dengan benda atau keadaan yang lain.
b) Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.
c) Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
Menurut Santrock (1986), kognitif mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir. Piaget mengatakan bahwa untuk memahami dunianya secara kognitif individu akan mengelompokkan perilaku yang terpisah ke dalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori. Proses mental ini disebut dengan Organisasi.
3. Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya adalah:
1. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman atau ringisan).
2. Perkembangan Temperamen
Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan dan pengalaman.
3. Perkembangan Attachmen
Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan rentang tertentu.
4. Perkembangan Rasa Percaya
Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.
5. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri.Otonomi dibangun di atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
Baca juga : MPASI dan Jenis Susu Formula Pengganti ASI Penuh Gizi yang Tepat dan Baik
Pertumbuhan otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada bagian tubuh mana pun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia lima tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa. Pertumbuhan otak selama masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan diantara daerah-daerah otak. Beberapa pertambahan otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak.
REFLEKSI
Pertumbuhan otak dan kepala bertumbuh lebih pesat dari pada bagian tubuh mana pun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia lima tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa. Pertumbuhan otak selama masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan diantara daerah-daerah otak. Beberapa pertambahan otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak.
Posting Komentar untuk "Perkembangan Masa Awal Anak-anak, Pertumbuhan Fisik, Kognitif dan Psikososial"