Prospek Perkembangan Ekonomi Islam, Perbedaan Sudut Pandang, Pemikiran dan Madzhab
Prospek Perkembangan Ekonomi Islam
Prospek perkembangan ekonomi Islam Ke Depan sangat tinggi dan menjanjikan, jika kendala jaringan dapat diatasi, dapat diyakini peluang yang besar dan dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Respon masyarakat yang antusias dalam melakukan aktivitas ekonomi dengan menggunakan prinsip-prinsip Islami
2. Kecenderungan yang positif di sektor non-keuangan/ ekonomi, seperti system pendidikan, hukum dan lain sebagainya yang menunjang pengembangan ekonomi Islam nasional
3. Pengembangan instrumen keuangan Islam yang diharapkan akan semakin menarik investor/ pelaku bisnis masuk dan membesarkan industri Bisnis Islam Nasional
4. Potensi investasi dari negara-negara Timur Tengah dalam industri Bisnis islam Nasional
5. Peluang Pengembangan Pendidikan Tinggi Ekonomi Islam
6. Kerangka SDM Islami terkait dengan lembaga akademis, pusat kajian ekonomi serta pendidikan dan pelatihan bisnis Islam yang keberadaannya saat ini masih sangat terbatas
Baca juga : Prinsip-prinsip Dasar Perbankan Syariah, Sistem Pembiayaan, Biaya Konsumtif dan Investasi
Mencermati perkembangan ekonomi Islam baik tingkat global maupun lokal yang semakin pesat tersebut, dalam konteks trend ekonomi era globalisasi, diperlukan suatu strategi yang lebih terarah dan jelas agar ekonomi Islam semakin mendapatkan tempat yang kokoh dalam perkembangan ekonomi masa depan, sehingga segera terwujudlah era ekonomi yang bermoral, berkeadilan, dan bertuhan. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. Pengembangan aspek konseptual lebih menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, sedangkan pengembangan aspek implementatif menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam yang diterapkan pada lembaga-lembaga bisnis yang menerapkan prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya. membangun sistem ekonomi alternatif sebagai pengganti atau pelengkap sistem ekonomi konvensional yang sudah ada.
Dalam aplikasinya, perkembangan sistem Ekonomi Islam ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga keuangan Syariah yang didirikan seperti Perbankan Syariah, Baitul Mal Wat-Tamwil, Pasar Modal Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah dan lembaga-lembaga lain yang dijalankan dengan prinsip-prinsip Syariah. Semakin banyak lembaga-lembaga keuangan yang berasaskan prinsip-prinsip dasar Syariah memberikan alternatif yang lebih besar kepada masyarakat untuk menggunakan lembaga keuangan yang tidak berdasarkan sistem bunga (lembaga keuangan konvensional).
Mencermati perkembangan ekonomi Islam baik tingkat global maupun lokal yang semakin pesat tersebut, dalam konteks trend ekonomi era globalisasi, diperlukan suatu strategi yang lebih terarah dan jelas agar ekonomi Islam semakin mendapatkan tempat yang kokoh dalam perkembangan ekonomi masa depan, sehingga segera terwujudlah era ekonomi yang bermoral, berkeadilan, dan bertuhan. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. Pengembangan aspek konseptual lebih menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, sedangkan pengembangan aspek implementatif menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam yang diterapkan pada lembaga-lembaga bisnis yang menerapkan prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya. membangun sistem ekonomi alternatif sebagai pengganti atau pelengkap sistem ekonomi konvensional yang sudah ada.
Dalam aplikasinya, perkembangan sistem Ekonomi Islam ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga keuangan Syariah yang didirikan seperti Perbankan Syariah, Baitul Mal Wat-Tamwil, Pasar Modal Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah dan lembaga-lembaga lain yang dijalankan dengan prinsip-prinsip Syariah. Semakin banyak lembaga-lembaga keuangan yang berasaskan prinsip-prinsip dasar Syariah memberikan alternatif yang lebih besar kepada masyarakat untuk menggunakan lembaga keuangan yang tidak berdasarkan sistem bunga (lembaga keuangan konvensional).
Perbedaan Sudut Pandang/ Pemikiran/ Madzhab Ekonomi Islam
1. Madzhab Iqtisaduna
Aliran ini didasari oleh pandangan bahwa ilmu ekonomi yang sekarang ada (konvensional) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Teori-teori dalam ekonomi Islam seharusnya didapat dari Al-Quran dan Sunnah (konsep dekonstruksi), dan bukan ekonomi konvensional yang diadaptasikan dengan ajaran Islam. Aliran ini menolak masalah ekonomi tentang kelangkaan (scarcity) sumber daya. Masalah ekonomi terjadi karena keserakahan manusia, distribusi yang tidak merata dan ketidakadilan. Islam hendaknya punya konsep sendiri dalam ekonomi, dengan nama Iqtishad.
2. Madzhab Mainstream
Pandangan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan ekonomi konvensional, hanya disesuaikan dengan tuntunan Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah (konsep rekonstruksi). Aliran ini tetap mengakui adanya “kelangkaan” sebagai masalah ekonomi.
Baca juga : Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ditinjau dari Akad, Legalitas, Lembaga, Organisasi dan Biaya
3. Madzhab Alternatif – Kritis
Analisis kritis bukan saja perlu dilakukan terhadap sosialis dan kapitalis, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu sendiri. Islam pasti benar, tapi ekonomi Islam belum tentu benar, karena ekonoi Islam merupakan hasil pemikiran manusia atas interpretasinya terhadap Al-Quran dan As-Sunnah.
3. Madzhab Alternatif – Kritis
Analisis kritis bukan saja perlu dilakukan terhadap sosialis dan kapitalis, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu sendiri. Islam pasti benar, tapi ekonomi Islam belum tentu benar, karena ekonoi Islam merupakan hasil pemikiran manusia atas interpretasinya terhadap Al-Quran dan As-Sunnah.
Posting Komentar untuk "Prospek Perkembangan Ekonomi Islam, Perbedaan Sudut Pandang, Pemikiran dan Madzhab"