Rantai Pasok (Supply Chain Management), Manajemen, Kinerja, Aktivitas dan Strategi
Manajemen Rantai Pasok
Di dunia global yang sangat kompetitif mendesak perusahaan untuk menemukan cara cara baru dalam memberikan dan menciptakan value added bagi konsumennya semakin kuat. Perusahaan dituntut untuk dapat menyampaikan produknya dengan efektif lebih cepat dan lebih efisien. Kemampuan untuk mengintegrasikan mata rantai pasokan (supply chain) dan wawasan dan serta pengetahuan terkini supply chain management diakui dapat meningkatkan kompetisi tersebut.
Baca juga : Pengertian dan Fungsi Pemasaran, 3 Konsep Pemasaran sebagai Falsafah Bisnis
Supply Chain Management atau manajemen rantai pasokan adalah suatu manajemen dari aliran barang informasi dan finance yang melewati rantai pasokan dari manufaktur ke distributor dan kemudian ke retailer ( Tita Deitiana , 2004 ) Aliran finance merujuk pada syarat syarat untuk barang seperti syarat kredit, nama barang dan tempat pengiriman.
Supply Chain ( rantai pasokan ) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut, penyaluran mungkin kurang tepat karena istilah Supply meliputi juga proses perubahan 14 barang tersebut misalnya dari bahan mentah menjadi barang jadi ( Richardus Eko Indrajit , 2002 )
Supply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouse, and store, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, at the right location, at the right time, in order to minimize systemwide cost while satisfying service level level requirement.(David Simchi Levi).
Definisi lain mengenai supply chain mengatakan bahwa SCM adalah integrasi suatu proses bisnis dari end user melalui original supplier (yang menyediakan servis dan informasi yang menambah nilai bagi konsumen).selain itu juga ada yang mengatakan bahwa manajemen rantai pasokan adalah kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi, kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian tradisional dan berbagai kegiatan penting yang berhubungan dengan supplier dan distributor, kegiatannya meliputi penetapan ( Richardus Djokopranoto , 2002 ): - pengangkutan - pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer) - supplier - distributor - hutang maupun piutang – pergudangan.
Tujuan utama dari strategi supply chain management (SCM) adalah : 15 - Memperpendek siklus supply chain - Mengembangkan/membangun servis - Menurunkan biaya/harga Memahami SCM untuk kepentingan operasional perusahaan, berarti harus mengerti strategi operasi yang akan memudahkan dalam pelaksanaanya,yaitu : - Make to stock ( membuat produk terlebih dahulu) - Configure to under (terjual dulu baru dibuat) istilah lain mass customization - Engineer to order (produk kompleks dan untuk keperluan konsumen tertentu).
Fungsi dari supply chain management (SCM) adalah : Merencanakan , mengatur, mengkoordinasi dan mengontrol semua aktifitas supply chain. Supply chain adalah aliran dari material informasi uang dan jasa dari material, dari supplier melalui pabrik pabrik dan warehousing dan akhir nya customer. Supply chain juga melibatkan organisasi organisasi beserta proses didalamnya antara lain mengirimkan produk informasi jasa ke
customer.
Mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, yang harus diketahui pertama-tama adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang ada. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan rantai pasok adalah sebagai berikut.
1. Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives).
2. Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior).
3. Tipe Distribusi.
a. Distribusi intensif.
b. Distribusi selektif.
c. Distribusi eksklusif.
Perancangan aliran rantai pasok akan semakin kompleks saat pelaku masing-masing tahap rantai pasok mempunyai pelaku tambahan, misalnya distributor mempunyai sub distributor untuk daerah tertentu. Dengan demikian, pola pikir perancangan aliran rantai pasok juga harus mempertimbangkan kompleksitasnya, terutama dalam melakukan kontrol secara efektif sehingga akan didapatkan suatu alir produk yang dapat dimonitor dengan baik dari pengadaan bahan baku sampai pada penyerahan produk ke pelanggan. Untuk itulah, terkait dengan karakteristik produk terdapat sembilan karakteristik produk yang seharusnya dianalisis oleh perancang:
1. Nilai Produk (The Product’s Value).
2. Dasar-dasar Teknis Produk (The Techicality of the product).
3. Tingkat Dukungan Pasar (The Degree of Market Acceptance).
4. Tingkat Kemampuan Substitusi (The Degree of Substitutability).
5. Bulk Produk (The Product’s Bulk).
6. Kemampuan jangka panjang produk (The Product’s Perishability).
7. Tingkat Konsentrasi pasar (The Degree of Market Concentration).
8. Musiman (Seasonality).
9. Batas Kedalaman dan Kelebaran Lini Produk (The Width and Depth of The Product Line).
Kinerja manajemen rantai pasok adalah semua aktivitas pemenuhan permintaan konsumen yang dinyatakan secara kuantitatif. Hasil akhirnya adalah angka atau persentase dari aktivitas pemenuhan permintaan pelanggan oleh perusahaan.
Tujuan dari pengukuran kinerja adalah:
1. Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang mengalir dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).
2. Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara tiap-tiap channel).
3. Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.
Aliran material dalam rantai pasok juga sering kali dikaitkan dengan berbagai macam pengukuran keuangan perusahaan. Namun, pengukuran persediaan dapat dibagi menjadi tiga bentuk dasar, yaitu nilai agregat rata-rata persediaan, minggu pasokan, dan perputaran persediaan. Nilai agregat rata-rata persediaan adalah nilai total seluruh item yang tersimpan dalam persediaan. Minggu pasokan adalah penilaian persediaan yang diperoleh dengan cara membagi rata-rata nilai agregat persediaan berdasarkan penjualan per minggu berdasar biaya (at cost). Perputaran persediaan adalah penghitungan persediaan yang diperoleh dengan membagi penjualan tahunan (berdasar biaya) dengan nilai agregat rata-rata persediaan selama satu tahun.
Terdapat empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitu perencanaan (plan), sumber (source), membuat (make/assemble), dan pengiriman (deliver) (Gunasekaran et al, 2004:344)
Klapper et al (1999:3-4) menyebut keempat aktivitas ini sebagai fungsi, yang memiliki definisi sebagai berikut:
1. Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawaran agregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan bisnis yang ditetapkan.
2. Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
3. Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
4. Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
Menurut Heizer and Render (2005:4) manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menentukan:
1) Transportasi ke vendor.
2) Pemindahan uang secara kredit dan tunai.
3) Para pemasok.
4) Bank dan distributor.
5) Utang dan piutang usaha.
6) Pergudangan dan tingkat persediaan.
7) Pemenuhan pesanan.
8) Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.
Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.
Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi.
Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da kestabilan mutu produksi.
Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.
Tiga pemasalah merumitkan pengembangan rantai pasokan yang efisien da terintegrasi yaitu optimasi lokal, intensif, dan lot besar (Hezer and Render, 2005:15)
Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit kenaikan atau penuruna permintaan iasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak ada seorang pun yang ingin memiliki persediaan yang mengalami kekosongan stok atau berlebihan.
Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung mengurangi biaya per unit. Manajer logistik inginmengirimkan lot besar, terutama dengan truk yang penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan produksi berjalan jangka panjang. kedua hal ini menurunkan biaya per unit, namun gagal menunjukkan penjualan yang nyata.
Terdapat beberapa peluang dalam rantai pasokan yang terintegrasi. Peluang untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut (Heizer and Render, 2005:16-19):
1. Data “Pull” yang Akurat
Data pull yaitu data penjualan yang menganjurkan transaksi untuk “menarik” produk melalui rantai pasokan.
2. Pengurangan Ukuran Lot
Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi (1) membuat pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk; (2) menyediakan potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total, bukannya pada ukuran pengiriman individu; dan (3) mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk pembelian elektronik.
3. Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan berdasarkan “pull’ dari pelanggan.
4. Persediaan yang Dikelola Vendor
Penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi produsen untuk menjaga persediaan bagi produsen atau pedagang eceran
5. Penangguhan
Menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama mungkin dalam proses produksi.
6. Perakitan Saluran
Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran distribusi dapat merakitnya. Dengan strategi ini, persediaan barang jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan akurat.
7. Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen, dan bukan dari penjual, yang menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.
8. Blanked Order
Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi suatu pemasok untuk barang yang akan dikirim berdasarkan dokumen pelepasan jangka pendek.
9. Standarisasi
Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk membantu mengurangi biaya.
10. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Pemesanan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi dengan menggunkan kertas. Departemen pembelian dapat mengurangi banyaknya pekerjaan ini denganmenggunakan pemesanan secara elektronik untuk membayar unit yang diterima. Pemesana elektronik tidak hanya dapat mengurangi pekerjaan administrasi, tetapi juga mempercepat siklus pembelian tradisonal yang panjang.
Tahap-tahap dalam pembuatan keputusan rantai pasokan:
1. Strategi atau rancangan rantai pasokan.
Selama tahap ini memberikan rencana pemasaran dan penentuan harga bagi produk, perusahaan memutuskan bagaimana struktur rantai pasokan pada beberapa tahun ke depan.
Supply Chain Management atau manajemen rantai pasokan adalah suatu manajemen dari aliran barang informasi dan finance yang melewati rantai pasokan dari manufaktur ke distributor dan kemudian ke retailer ( Tita Deitiana , 2004 ) Aliran finance merujuk pada syarat syarat untuk barang seperti syarat kredit, nama barang dan tempat pengiriman.
Supply Chain ( rantai pasokan ) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut, penyaluran mungkin kurang tepat karena istilah Supply meliputi juga proses perubahan 14 barang tersebut misalnya dari bahan mentah menjadi barang jadi ( Richardus Eko Indrajit , 2002 )
Supply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouse, and store, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, at the right location, at the right time, in order to minimize systemwide cost while satisfying service level level requirement.(David Simchi Levi).
Definisi lain mengenai supply chain mengatakan bahwa SCM adalah integrasi suatu proses bisnis dari end user melalui original supplier (yang menyediakan servis dan informasi yang menambah nilai bagi konsumen).selain itu juga ada yang mengatakan bahwa manajemen rantai pasokan adalah kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi, kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian tradisional dan berbagai kegiatan penting yang berhubungan dengan supplier dan distributor, kegiatannya meliputi penetapan ( Richardus Djokopranoto , 2002 ): - pengangkutan - pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer) - supplier - distributor - hutang maupun piutang – pergudangan.
Tujuan utama dari strategi supply chain management (SCM) adalah : 15 - Memperpendek siklus supply chain - Mengembangkan/membangun servis - Menurunkan biaya/harga Memahami SCM untuk kepentingan operasional perusahaan, berarti harus mengerti strategi operasi yang akan memudahkan dalam pelaksanaanya,yaitu : - Make to stock ( membuat produk terlebih dahulu) - Configure to under (terjual dulu baru dibuat) istilah lain mass customization - Engineer to order (produk kompleks dan untuk keperluan konsumen tertentu).
Fungsi dari supply chain management (SCM) adalah : Merencanakan , mengatur, mengkoordinasi dan mengontrol semua aktifitas supply chain. Supply chain adalah aliran dari material informasi uang dan jasa dari material, dari supplier melalui pabrik pabrik dan warehousing dan akhir nya customer. Supply chain juga melibatkan organisasi organisasi beserta proses didalamnya antara lain mengirimkan produk informasi jasa ke
customer.
Kinerja Manajemen Rantai Pasok
Mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, yang harus diketahui pertama-tama adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang ada. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan rantai pasok adalah sebagai berikut.
1. Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives).
2. Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior).
3. Tipe Distribusi.
a. Distribusi intensif.
b. Distribusi selektif.
c. Distribusi eksklusif.
Perancangan aliran rantai pasok akan semakin kompleks saat pelaku masing-masing tahap rantai pasok mempunyai pelaku tambahan, misalnya distributor mempunyai sub distributor untuk daerah tertentu. Dengan demikian, pola pikir perancangan aliran rantai pasok juga harus mempertimbangkan kompleksitasnya, terutama dalam melakukan kontrol secara efektif sehingga akan didapatkan suatu alir produk yang dapat dimonitor dengan baik dari pengadaan bahan baku sampai pada penyerahan produk ke pelanggan. Untuk itulah, terkait dengan karakteristik produk terdapat sembilan karakteristik produk yang seharusnya dianalisis oleh perancang:
1. Nilai Produk (The Product’s Value).
2. Dasar-dasar Teknis Produk (The Techicality of the product).
3. Tingkat Dukungan Pasar (The Degree of Market Acceptance).
4. Tingkat Kemampuan Substitusi (The Degree of Substitutability).
5. Bulk Produk (The Product’s Bulk).
6. Kemampuan jangka panjang produk (The Product’s Perishability).
7. Tingkat Konsentrasi pasar (The Degree of Market Concentration).
8. Musiman (Seasonality).
9. Batas Kedalaman dan Kelebaran Lini Produk (The Width and Depth of The Product Line).
Kinerja manajemen rantai pasok adalah semua aktivitas pemenuhan permintaan konsumen yang dinyatakan secara kuantitatif. Hasil akhirnya adalah angka atau persentase dari aktivitas pemenuhan permintaan pelanggan oleh perusahaan.
Tujuan dari pengukuran kinerja adalah:
1. Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang mengalir dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).
2. Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara tiap-tiap channel).
3. Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.
Aliran material dalam rantai pasok juga sering kali dikaitkan dengan berbagai macam pengukuran keuangan perusahaan. Namun, pengukuran persediaan dapat dibagi menjadi tiga bentuk dasar, yaitu nilai agregat rata-rata persediaan, minggu pasokan, dan perputaran persediaan. Nilai agregat rata-rata persediaan adalah nilai total seluruh item yang tersimpan dalam persediaan. Minggu pasokan adalah penilaian persediaan yang diperoleh dengan cara membagi rata-rata nilai agregat persediaan berdasarkan penjualan per minggu berdasar biaya (at cost). Perputaran persediaan adalah penghitungan persediaan yang diperoleh dengan membagi penjualan tahunan (berdasar biaya) dengan nilai agregat rata-rata persediaan selama satu tahun.
Aktivitas Rantai Pasok
Terdapat empat aktivitas utama dalam rantai pasokan yaitu perencanaan (plan), sumber (source), membuat (make/assemble), dan pengiriman (deliver) (Gunasekaran et al, 2004:344)
Klapper et al (1999:3-4) menyebut keempat aktivitas ini sebagai fungsi, yang memiliki definisi sebagai berikut:
1. Perencanaan (plan): Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawaran agregat untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan bisnis yang ditetapkan.
2. Sumber (source): Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
3. Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
4. Pengiriman (deliver): Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.
Menurut Heizer and Render (2005:4) manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menentukan:
1) Transportasi ke vendor.
2) Pemindahan uang secara kredit dan tunai.
3) Para pemasok.
4) Bank dan distributor.
5) Utang dan piutang usaha.
6) Pergudangan dan tingkat persediaan.
7) Pemenuhan pesanan.
8) Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.
Strategi Rantai Pasok
Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:
- Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.
- Sedikit Pemasok
Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
- Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi.
- Jaringan Keiretsu
Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da kestabilan mutu produksi.
- Perusahaan Virtual
Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.
Permasalah dan Peluang dalam Rantai Pasoka yang Terintegrasi
Tiga pemasalah merumitkan pengembangan rantai pasokan yang efisien da terintegrasi yaitu optimasi lokal, intensif, dan lot besar (Hezer and Render, 2005:15)
- Optimasi Lokal
Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit kenaikan atau penuruna permintaan iasanya diatasi secara berlebihan, karena tidak ada seorang pun yang ingin memiliki persediaan yang mengalami kekosongan stok atau berlebihan.
Baca juga : Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam dan Faktor-faktor Pendukung
Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.
- Insentif (Insentif Penjualan, Potogan karena Kuantitas, dan Promosi)
Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai.
- Lot Besar
Sering terjadi penyimpangan dalam lot besar sebab hal ini cenderung mengurangi biaya per unit. Manajer logistik inginmengirimkan lot besar, terutama dengan truk yang penuh dengan muatan, dan manajer produksi menginginkan produksi berjalan jangka panjang. kedua hal ini menurunkan biaya per unit, namun gagal menunjukkan penjualan yang nyata.
Terdapat beberapa peluang dalam rantai pasokan yang terintegrasi. Peluang untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut (Heizer and Render, 2005:16-19):
1. Data “Pull” yang Akurat
Data pull yaitu data penjualan yang menganjurkan transaksi untuk “menarik” produk melalui rantai pasokan.
2. Pengurangan Ukuran Lot
Kurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif. Hal ini meliputi (1) membuat pengiriman yang ekonomis, yang kurang dari lot muatan truk; (2) menyediakan potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total, bukannya pada ukuran pengiriman individu; dan (3) mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk pembelian elektronik.
3. Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali
Menunjuk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam rantai pasokan berdasarkan “pull’ dari pelanggan.
4. Persediaan yang Dikelola Vendor
Penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi produsen untuk menjaga persediaan bagi produsen atau pedagang eceran
5. Penangguhan
Menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama mungkin dalam proses produksi.
6. Perakitan Saluran
Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran distribusi dapat merakitnya. Dengan strategi ini, persediaan barang jadi dikurangi karena dibuat untuk peramalan yang lebih singkat dan akurat.
7. Drop Shipping dan Pengemasan Khusus
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen, dan bukan dari penjual, yang menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.
8. Blanked Order
Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi suatu pemasok untuk barang yang akan dikirim berdasarkan dokumen pelepasan jangka pendek.
9. Standarisasi
Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk membantu mengurangi biaya.
10. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Pemesanan elektronik dan pemindahan dana mengurangi transaksi dengan menggunkan kertas. Departemen pembelian dapat mengurangi banyaknya pekerjaan ini denganmenggunakan pemesanan secara elektronik untuk membayar unit yang diterima. Pemesana elektronik tidak hanya dapat mengurangi pekerjaan administrasi, tetapi juga mempercepat siklus pembelian tradisonal yang panjang.
Tahap-tahap dalam pembuatan keputusan rantai pasokan:
1. Strategi atau rancangan rantai pasokan.
Selama tahap ini memberikan rencana pemasaran dan penentuan harga bagi produk, perusahaan memutuskan bagaimana struktur rantai pasokan pada beberapa tahun ke depan.
Baca juga : Pengertian Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro, Uang dan Dampaknya Dalam Ekonomi Makro
2. Perencanaan rantai pasokan.
Keputusan yang dibuat selama tahap ini kerangka waktu yang dipertimbangkan adalah seperempat tahun. Susunan rantai pasokan ditentukan fase strategic yang telah pasti. Susunan ini menentukan hambatan yang ada. Keberhasilan perencanaan untuk memaksimumkan surplus rantai pasokan yang dapat dihasilkan dengan perencanaan memberikan hambatan yang timbul selama fase design atau strategic.
3. Operasi rantai pasokan
Waktu yang digunakan disini adalah mingguan atau harian, dan selama fase ini perusahaan membuat keputusan berdasarkan order pelanggan individual.
2. Perencanaan rantai pasokan.
Keputusan yang dibuat selama tahap ini kerangka waktu yang dipertimbangkan adalah seperempat tahun. Susunan rantai pasokan ditentukan fase strategic yang telah pasti. Susunan ini menentukan hambatan yang ada. Keberhasilan perencanaan untuk memaksimumkan surplus rantai pasokan yang dapat dihasilkan dengan perencanaan memberikan hambatan yang timbul selama fase design atau strategic.
3. Operasi rantai pasokan
Waktu yang digunakan disini adalah mingguan atau harian, dan selama fase ini perusahaan membuat keputusan berdasarkan order pelanggan individual.
Posting Komentar untuk "Rantai Pasok (Supply Chain Management), Manajemen, Kinerja, Aktivitas dan Strategi"