Apa itu Autisme? Pengertian, Penyebab, Karakteristik dan Ciri-ciri
Baik sahabat semua kali ini kita akan membahas secara singkat tentang Apa itu Autisme dan ADHD? Pengertian, Penyebab, Hubungan, Karakteristik dan Ciri-cirinya. Simak penjelasan berikut dan jangan sampai terlewatkan!
Autisme
Pengertian Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan karakter stereotip. Gejala autis muncul sebelum 3 tahun pertama kelahiran sang anak. Autisme merupakan salah satu dari tiga gangguan Autism spectrum disorder. Dua di antaranya adalah sindrom Asperger dan PDD-NOS (pervasive developmental disorder, not otherwise specified).
Baca juga : Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan dan bagi Pendidik
Menurut Centre of Disease Control (CDC), tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan anak-anak menjadi autis. Para ilmuwan berpikir bahwa ada hubungan genetika dan lingkungan. Mengetahui penyebab pasti dari autisme sangat sulit karena otak manusia sangat rumit. Otak mengandung sel saraf lebih dari 100 miliar neuron disebut. Setiap neuron mungkin memiliki ratusan atau ribuan sambungan yang membawa pesan ke sel-sel saraf lain di otak dan tubuh. Neurotransmiter menjaga neuron bekerja sebagaimana mestinya, seperti Anda dapat melihat, merasakan, bergerak, mengingat, emosi pengalaman, berkomunikasi, dan melakukan banyak hal-hal penting lainnya.
Dalam otak anak-anak autisme, beberapa sel-sel dan koneksi tidak berkembang secara normal atau tidak terorganisir seperti seharusnya. Para ilmuwan masih mencoba untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini terjadi. Anak-anak dengan autisme mungkin memiliki masalah dengan komunikasi, keterampilan sosial, dan bereaksi terhadap dunia di sekitar mereka. Tidak semua perilaku tersebut terdapat di setiap anak.
Penyebab Autisme
Menurut Centre of Disease Control (CDC), tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan anak-anak menjadi autis. Para ilmuwan berpikir bahwa ada hubungan genetika dan lingkungan. Mengetahui penyebab pasti dari autisme sangat sulit karena otak manusia sangat rumit. Otak mengandung sel saraf lebih dari 100 miliar neuron disebut. Setiap neuron mungkin memiliki ratusan atau ribuan sambungan yang membawa pesan ke sel-sel saraf lain di otak dan tubuh. Neurotransmiter menjaga neuron bekerja sebagaimana mestinya, seperti Anda dapat melihat, merasakan, bergerak, mengingat, emosi pengalaman, berkomunikasi, dan melakukan banyak hal-hal penting lainnya.
Dalam otak anak-anak autisme, beberapa sel-sel dan koneksi tidak berkembang secara normal atau tidak terorganisir seperti seharusnya. Para ilmuwan masih mencoba untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini terjadi. Anak-anak dengan autisme mungkin memiliki masalah dengan komunikasi, keterampilan sosial, dan bereaksi terhadap dunia di sekitar mereka. Tidak semua perilaku tersebut terdapat di setiap anak.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Pengertian ADHD
ADHD merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai kesulitan dalam memusatkan perhatian, mengontrol perilaku, dan hiperaktivitas. Pemunculan kondisi tersebut karena adanya gangguan erurologis dan hal ini ditunjukan oleh anak-anak pada usia 6 bulan hingga usia di bawah 7 tahun.
Menurut DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), penderita ADHD akan menunjukan ciri-ciri inattention sebagai berikut :
- Gagal memberikan perhatian pada detail
- Sulit mempertahankan perhatian pada tugas/main
- Terlihat tidak mendengar jika diajak bicara
- Tidak mengikut iintstruksi, gagal selesaikan tugas
Atau akan menunjukan ciri-ciri hyperactivity impulsive sebagai berikut:
- Gelisah di tempat duduk
- Sering meninggalkan kelas atau menuntut untuk duduk diam
- Sering berlari untuk memanjat pada situasi yang tidak tepat
- Sulit bermain/ beraktivitas yang butuh ketenangan
Penyebab atau Etiologi
a) Abnormalitas area otak
Penelitian menemukan adanya ketidaknormalan yang konsisten pada tiga area otak orang-orang yang mengalami ADHD, yaitu :lobus prefrontal, lobus frontal, dan basal ganglia. Ketiga bagian ini bertanggung jawab atas fungsi eksekutif otak dan mengatur tingkah laku, koordinasi dan control tingkah laku motorik.
b) Kelainan Neurotransmitter
Neurotransmitter adalah zat kimia yang membantu pengiriman pesan, jumlah atau tingkat transmitter dopamine dan nonpinerphrine pada anak ADHD tidak normal.
c) Faktor herediter atau keturunan
Anak-anak dari orang tua ADHD memiliki resiko sebesar 57% untuk mengalami ADHD juga. Anak kembar identic juga lebih beresiko mengalami ADHD dari pada kembar tidak identik.
d) Toksin dan medis
Toksin atau racun ini akan mengganggu perkembangan janin yang terdapat dalam rahim jika rahim terpapar racun yang dapat berasal dari alcohol atau pun rokok.
Karakteristik Fisik Motorik
Anak-anak yang mengidap ADHD akan cenderung memiliki gerakan yang lebih banyak dibanding anak yang normal, kondisi ini tergambarkan dari bagaimana mereka tidak nyaman untuk selalu duduk dan ingin terus bergerak. Jika kita cermati, akan dapat kita simpulkan bahwa dibalik kebutuhan gerak yang besar dari pengidap ADHD, mereka memiliki energy yang besar pula untuk mendukung kebutuhannya tersebut.
Karakteristik Kognitif
Hal yang menjadi permasalahan bagi penderita ADHD adalah tidak terpusatnya perhatian tentang apa yang sedang dikerjakan atau yang seharusnya ia beri perhatian lebih. Namun, terdapat sisi positifnya, yaitu bahwa anak ADHD memiliki kecepatan dalam berpikir. Proses informasi dalam otak anak-anak ADHD sangat cepat. Mereka juga dapat hiperfokus pada hal-hal yang disenanginya.
Karakteristik Sosial Emosi
Ketidakmampuan anak ADHD dalam menahan tingkah laku membawa mereka kepada masalah pergaulan dengan teman-teman sebaya.Terdapat penolakan yang tinggi terhadap respon dari ketidakmampuan anak ADHD dalam berperilaku yang sepatutnya dalam pergaulan sehari-hari.
Posting Komentar untuk "Apa itu Autisme? Pengertian, Penyebab, Karakteristik dan Ciri-ciri"